Rabu, 16 Februari 2011 | By: Catatan Fenti

PRINCESS HOURS



Diambil dari komik Korea (manhwa) dengan judul sama karangan Park So-hee, rasanya sudah tidak disangkal lagi betapa populernya serial drama satu ini. Bahkan kabarnya popularitas Princess Hours alias Goong di kalangan pecinta drama korea pada tahun 2006 yang lalu hanya bisa disamai oleh My Girl.
Drama ini menceritakan kisah cinta “segiempat” di zaman modern di mana Korea berbentuk kerajaan. Tokoh-tokoh dalam drama ini adalah seorang pangeran bernama Lee Shin (Joo Ji Hoon), Shin Chae Kyong (Yoon Eun Hye) siswi imut-imut yang lugu dan ceroboh,  Hyo-rin (Song Ji Hyo) seorang penari balet dan Le Yool (Kim Jeong) “pangeran terlantar” yang juga merupakan sepupu Lee Shin.
Kisah dimulai ketika kaisar kerajaan tersebut mengalami sakit keras dan umurnya tidak lama lagi. Ibu Suri pun kemudian berusaha mencari jodoh untuk putra mahkota, Pangeran Lee Shin agar bisa menggantikan posisi ayahnya. Apalagi saat ini hidup di tengah-tengah kerajaan sudah dianggap ketinggalan zaman. Sebagai seorang putra mahkota, Lee Shin mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan. Hal ini tentu saja membuat dirinya cepat terkenal diseluruh antero sekolah dan menjadi idaman gadis-gadis. Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain. Tapi karena suatu hal, dia mengubah persepsinya terhadap sang pangeran dan berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (tapi tentu saja ia tidak berani). Tanpa sengaja, ia mendengar Lee Shin sedang melamar Min Hyo-rin, seorang gadis yang juga bersekolah di tempat yang sama. Tetapi cintanya ditolak karena gadis itu ingin mengembangkan karir sebagai penari profesional. Ketika sedang menguping mendadak ponsel Chae-kyoung berbunyi, dengan otomatis dia langsung mengambil langkah seribu.
Rupanya dari jauh-jauh hari, kakek masing-masing yang bersahabat baik telah sepakat untuk melakukan perjodohan pada cucu-cucu mereka. Keruan saja di tengah kesulitan finansial yang sedang dialami oleh keluarga Chae-kyoung, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar. Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja. Di kerajaan sendiri, Lee Shin kaget luar biasa ketika diberitahu siapa calon istrinya.. Sedangkan Chae-kyoung langsung menolak mentah-mentah dan berniat untuk mengembalikan cincin pemberian kerajaan. Di sekolah, Hyo-rin mendengar berita soal lamaran tersebut dari rekannya, dia sangat kaget saat mengetahui Lee Shin kalau sudah punya calon istri.
Akan tetapi pada akhirnya Chae-kyoung merubah pikirannya ketika rentenir datang dan akan menyita semua barang-barang termasuk rumahnya. Dengan langkah gontai, ia akhirnya diberangkatkan untuk bertemu Ibu Suri. Mulai saat itu kehidupan  keluarga Chae-kyoung menjadi lebih sulit. Chae-kyoung harus menyelinap dari para wartawan untuk bisa berangkat sekolah dan para sahabat baiknya mulai memusuhinya karena dianggap merebut Lee Shin dari mereka. Di hari yang sama, Hyo-rin berangkat meninggalkan Korea untuk mengejar mimpinya sebagai penari balet. Ketika hendak berangkat, gadis itu bertemu dengan Lee Yool yang baru tiba di Korea tanpa mengetahui siapa pemuda itu sebenarnya.
Lee Yool adalah sepupu Shin yang merupakan putra Putri Hye-jong, yang semula merupakan calon permaisuri sebelum suaminya wafat lewat kecelakaan tragis. Rupanya, bangsawan yang telah menetap di Inggris selama 14 tahun tersebut berniat untuk merebut kembali kekuasaan yang semula dianggap sebagai miliknya. Lee Yool akhirnya memutuskan untuk langsung datang ke istana, kehadirannya disambut hangat oleh Ibu Suri dan semua orang, kecuali Permaisuri yang merasa waswas.
Di sekolah, Chae-kyoung bertemu dengan Yool yang juga memutuskan untuk bersekolah di tempat yang sama dengan Chae-kyoung dan Shin. Ternyata Yool takjub melihat gadis itu tiba-tiba saja melepas celana olah raga didepannya. Pertemuan kembali dengan Yool membuat Shin gembira, ia mengaku kalau motifnya adalah memberi pelajaran pada keluarga kerajaan dengan menyetujui perjodohan, dan dia juga sedikit heran ketika sang sepupu menyebut Chae-kyoung sebagai gadis yang manis.


Hari pernikahan pun dilaksanakan dengan mewah. Sejak saar itu Chae-kyoung tinggal di istana sebagai istri dari seorang putra mahkota. Akan tetapi perkawinan tanpa dilandasi cinta ini membuat Chae-gyoung yang polos dan sulit menyesuaikan diri dengan kebiasaan istana. Shin yang angkuh membuat pertengkaran kerap pecah diantara keduanya. Chae Kyong selalu kesepian karena tidak diperhatikan oleh suaminya. Kenyataan bahwa Lee Shin mencintai wanita lain membuat hati Chae Kyong tersiksa. Keadaan hati Chae kyong semakin kacau saat dia mulai menyadari cintanya pada sang pangeran.
Situasi menjadi pelik karena Yool yang baik hati selalu ada untuk Chae-gyoung saat gadis itu diperlakukan semena-mena oleh sang suami.Hal inilah yang membuat benih-benih cinta di hati pemuda tampan itu tumbuh. Demikian pula dengan Shin, yang masih sulit melepaskan sosok Hyo-rin, yang belakangan kembali muncul dan mengganggu ketentraman rumah tangganya. Saat hubungan Shin dan Chae-gyoung mulai memasuki tahap yang lebih serius, berbagai skandal, baik yang disebabkan oleh sikap masing-masing yang keras maupun yang dihembuskan Putri Hye-jong, terekspos ke publik yang kontan langsung bereaksi negatif, dan berakibat semakin merosotnya popularitas keluarga kerajaan. Suasana semakin panas setelah media massa mendapati Chae-kyoung bersama seorang pria yang tak lain adalah Yool, hingga tidak ada pilihan lain selain menyingkirkan sang calon permaisuri demi menyelamatkan reputasi kerajaan. Dengan berat hati akhirnya Shin merelakan kepergian sang istri untuk kepentingan kerajaan.
Sekian lama tidak berjumpa, akhirnya mereka kembali bertemu ketika keadaan sudah kian membaik. Akhirnya mereka kembali dapat merasakan indahnya cinta dalam sebuah upacara pernikahan yang sesungguhnya. Upacara yang hanya disaksikan oleh ibu suri (sang nenek) dan dayang setia Chae-kyong.

0 komentar:

Posting Komentar