Kamis, 27 Januari 2011 | By: Catatan Fenti

Will it Snow for Christmas?


Judul: Keuriseumaseue Nooni Olkkayo / Will it Snow for Christmas?
Judul Cina : 聖誕節會下雪嗎 ?
Genre: Melodrama, romance
Episode: 16

Sinopsis
Cha Kang Jin adalah anak dari seorang pelayan bar yang bernama Cha Hee Chun. Hidupnya sangat sulit. Suatu hari dia berkelahi ketika melihat ada orang lain mendorong ibunya, akan tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghentikannya. Cha Kang Jin bertemu dengan Han Ji Wan saat masih remaja, tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama karna Wan Ji tiba-tiba pergi setelah kematian kakaknya. 8 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali oleh nasib di acara pertunangan Ji Wan dengan Park Tae Joon. Akan tetapi, Cha Kang Jin harus kembali berpatah hati karena Ji Wan berpura-pura tidak mengingtanya.

Pemeran
Go Soo sebagai Cha Kang Jin
Kim Soo Hyun sebagai Kang Jin
Han Ye Seul sebagai Wan Han Ji
Nam Ji Hyun sebagai Ji Wan
Woo Ming Ming sebagai Lee Jung Woo
Song Jing Ho sebagai Tae Joon Park
Jo Min Soo sebagai Cha Chun Hee (ibu Kang Jin)
Chun Ho Jin sebagai Joon Soo Han
Kim Do Yun sebagai Sook Young Seo
Song Joong Ki sebagai Han Ji Yong
Kim Ki Bang sebagai Cha San Boo
Seo Jae Wook (서재욱) sebagai Boo San
Suk Jin Yi sebagai Jin Lee Kyung
Yang So Young (양소영) sebagai Jin Kyung
Kim Kwang Min sebagai Seo Hyun Jae
Kim Hyung Joon sebagai Kyung Soo
Min Ji Young sebagai Miss Ming
Kim Tae sebagai Noh Dalam gyo Soo
Kim Bum sebagai Kim Jung Pil
Yeo Min Joo sebagai Song Joo Yoon
Do Ji Han sebagai Park Jong Suk
Baek Seung Hyun
Daftar Produksi
Sutradara: Choi Moon Suk
Screenwriter: Lee Kyung Hee Naskah: Hee Lee Kyung

Piku-piku

Biodata Pemeran Will it Snow for Christmas?

Go Soo


Nama : 고수 / Go Soo (Go Su) / Ko Soo
Profesi : Actor dan model
TTL : Choong Nam Non San, South Korea 4 Oktober 1978
Tinggi/berat : 183 cm/65 kg
Zodiak : Libra
Golongan darah: A
keluarga : Anak tertua
Pendidikan : Sangmyung University (Cinema Major)
Skill : Taekwondo
Agama : Kristen

TV Series
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Marrying a Millionaire (SBS, 2005)
Green Rose (SBS, 2005)
When a Man is in Love (SBS, 2004)
My Fair Lady (SBS, 2003)
Age of Innocence (SBS, 2002)
Piano (SBS, 2001)
Mothers and Sisters (MBC, 2000)

Movie
Into the White Night (2009)
Some (2004)
Endorsements
KTFever
Bachuss
BH Fashion
Popeye Chicken
Ziozia Fashion
N2O
MayPole

Awards
2005 Grand Bell Awards : Best Actor untuk “Some”
2003 Model Line Awards : Most Popular Actor
2003 Model Line Awards : Best Dresser
2002 SBS Awards : Best New Actor untuk Age of Innocence
2002 SBS Awards : “10 Big Stars of the Year” Award for Age of Innocence
2001 SBS Awards : Best New Actor for Piano
2001 SBS Awards : Most Popular Actor for Piano
2000 MBC Awards : Best New Actor for Mothers and Sisters

Han Ye Seul

Nama : 한예슬 / Han Ye Seul (Han Hye Seul)
Nama asli : Leslie Kim
Nickname : Barbie Doll
Profesi : Actres dan model
TTL : Los Angeles, California, United States 18 September 1982
Tinggi/berat : 166 cm/46 kg
Zodiak : Virgo
Golongan darah: A
Agensi : Maruon
Pendidikan : Cerritos High School, Cerritos College (Computer Graphics degree)
Hobi : Piano
Spesial : Singing and dancing
Lagu : English and Korean
Agama : Kristen

TV Series
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Tazza (SBS, 2008)
Couple of Fantasy (MBC, 2006)
That Summer Typhoon (SBS, 2005)
Nine Tailed Fox (KBS, 2004)
Breathless (MBC, 2003)
Nonstop 4 (MBC, 2003)

Movie
Miss Gold Digger / She Was Pretty (2007)
Awards
2008 SBS Drama Awards : Female Lead Award – Special Planning Drama (Tazza)
29th Blue Dragon Film Awards: Best New Actress for “Miss Gold Digger” (2008)
45th Grand Bell Awards : Best New Actress for “Miss Gold Digger” (2008)
45th Grand Bell Awards : BMW Popularity Award – Female (2008)
43rd Baeksang Awards : Popularity (2007)
MBC Drama Awards : Excellence Award for Couple of Fantasy (2006)
MBC Drama Awards : Popularity (2006)
MBC Drama Awards : Best Couple with Oh Ji Ho in Couple of Fantasy (2006)

Kim Soo Hyun
Nama : 김수현 / Kim Soo Hyun
Profesi : Actor
TTL : 16 Februari 1988
Tinggi/berat : 180 cm/ 65 kg
TV Shows
Giant (SBS, 2010)
Father’s House (SBS, 2009)
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Jungle Fish (KBS2, 2008)
Kimchi Cheese Smile (MBC, 2007)
Nam Ji Hyun
Nama : 남지현 / Nam Ji Hyun (Nam Ji Hyeon)
Profesi : Actres
TTL : 17 September 1995

TV Series
Giant (SBS, 2010)
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Queen Seon Duk (MBC, 2009)
East of Eden (MBC, 2008)
Our Happy Things (MBC, 2008)
Daewang Sejong (KBS1, 2008)
Lobbyist (SBS, 2007)
Say You Love Me (MBC, 2004)
My Love (SBS, 2004)

Movie
Astro Boy (2009)
If You Were Me 4 (2009)
Mapado 2 (2007)
My Captain Mr. Underground (2006)
Shadowless Sword (2005)

Awards
2009 MBC Drama Awards : Special Child Actor Award (Queen Seon Duk)
2008 MBC Drama Awards : Special Child Actor Award (East of Eden)
2006 SBS Drama Awards : Special Child Actor Award (My Love Clementine)

Song Jong Ho

Nama : 송종호 / Song Jong Ho
Profesi : Actor dan model
TTL : 5 Oktober 1976
tingg/berat : 188 cm / 78 kg
Zodiak : Libra
Golongan darah: AB
Agency : Sidus HQ
Pendidikan : Pyeongtaek University (Computer Statistics degree)
Hobi : Reading and watching movies
Agama : Kristen

TV Series
Three Sisters (SBS, 2010)
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Cain and Abel (SBS, 2009)
My Precious Child (KBS2, 2008)
Tazza (SBS, 2008)
Golden Bride (SBS, 2007)
Surgeon Bong Dal Hee (SBS, 2007)
Prince’s First Love (MBC, 2004)
Thousand Years of Love (SBS, 2003)

Sun Woo Sun

Nama : 선우선 / Sun Woo Sun
Nama asli : 유진 / Yoo Jin
Profesi : Actres
TTl : 21 Maret 1975
Tinggi/berat : 165 cm/ 46 kg
Zodiak : Aries
Golongan darah: B
Agency : SidusHq

TV Shows
Will it Snow at Christmas? (SBS, 2009)
Queen of Housewives (MBC, 2009)
Nine Tailed Fox (KBS2, 2004)

Movies
Junwoochi (2009)
Turtle Is Running (2008)
While You Were Sleeping (2008)
My New Partner (2008)
Superman (2008)
Off-Lord (2007)
Dacapo (2007)
My Wife Is A Gangster2 (2003)

sourc : www.koreandrama.org

Sinopsis Full House





Berhubung fenti kangen banget sama drama korea satu ini, makanya fnti berinisiatif untuk membuat sinopsis keseluruhan dari drama korea ini. Bisa dikatakan full house termasuk salah satu ikon Korea yang membuat banyak orang yang dulunya tidak menyukai Korea, akhirnya kepincut abis untuk terus menyaksikan drama Korea yang lain. Full house tentu saja memiliki tempat tersendiri di hati menonton setianya. Buat fenti sendiri sih fullhouse adalah drama terfavorit dan belum ada yang bisa mengalahkannya. Ok deh, kalo gitu mari kita kenang adegan demi adegan yang ada di drama full house ini,
Drama ini menceritakan kisah cinta seorang aktor yang sedang naik daun, Li Yeong-jae (Rain Bi) dengan seorang penulis novel Han Ji Eun (Song Hye-Gyo) yang melakuakan pernikahan kontrak karena sebuah alasan. Drama ini diawali dengan Han Ji-eun yang diberitau oleh dua sahabatnya bahwa dia mendapatkan kesempatan untuk pergi berjalan-jalan ke Shanghai dengan gratis. Mengetahui hal itu, Han Ji-eun menjadi bingung karena merasa tidak pernah melakukan apapun yang bisa membuatnya mendapatkan kesempatan emas seperti itu. Tetapi karena dipaksa oleh kedua sahabatnya Han Ji-eun akhirnya pergi. Saat di pesawat Han Ji-eun bertemu dengan Li Yeong-jae yang juga sedang melakukan perjalanan ke Shanghai untuk pembuatan film terbarunya. Han Ji-eun yang baru pertama kali naik pesawat tidak sengaja memuntahkan makanan ke baju Yeong Jae. Dari sinilah kisah cinta mereka dimulai. (lucu banget deh waktu liat muka paniknya Han Ji-eun)
Setelah Ji-eun pulang ke Korea, ia kaget karena rumahnya, “Full House” yang telah dibangun almarhum ayahnya telah dijual oleh kedua sahabatnya. Ternyata dia telah ditipu oleh kedua sahabat karibnya itu. Lebih kaget lagi, karena yang membeli adalah Yeong Jae lewat perantara manajernya. Karena tidak mempunyai siapapun dan tidak tau harus kemana (karena temannya kabur entah ke mana), Han Ji-eun memaksakan diri untuk tinggal di rumahnya tersebut. Dia bermalam di bangku yang ada di halaman rumahnya. Melihat hal itu Yeong-jae menjadi kasihan dan memutuskan untuk menampung Ji-eun di rumahnya. Tapi dengan sebuah syarat, yaitu Han Ji-eun harus mau bekerja sebagai pembantu (bersih-bersih dan memasak ). Pasalnya ketika di Shanghai Ji-eun meminjam uang pada Yeong-jae , sehingga dia harus membayar hutangnya.
Tenyata  Yeong-jae mencintai teman masa kecilnya dan juga berprofesi sebagai desainernya, Hui-yuan. Namun ia bertepuk sebelah tangan, karena Hui-yuan mencintai Liu Mingge (Kim Sung-soo), seniornya yang juga merupakan teman sepermainan Yeong-jae dan Hui-yuan sedari kecil. Karena kesal cintanya ditolak, Yeong-jae melamar Ji-eun. Tentu saja Ji-eun menolak mentah-mentah. Tapi pada akhirnya Ji-eun menerimanya dengan beberapa syarat. Perkawinan hanya akan berlangsung selama 6 bulan, tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi masing-masing, tidak ada kontak fisik, Ji-eun mendapatkan gaji sebagai istri, dan paling menggiurkan adalah mendapatkan Full House kembali. Perjanjian ini bisa batal terutama hak mendapatkan Full House, jika membocorkan perjanjian tersebut pada orang lain.
Kebersamaan yang dialami setiap harinya membuat benih-benih cinta tumbuh di hati Yeong-jae dan Ji-eun. Meskipun kebanyakan hari-hari mereka lewati dengan  pertengkaran, tidak mampu menghambat tumbuhnya benih cinta di antara keduanya. Bahkan Yeong-jae mencari-cari alasan untuk memperpanjang kontrak perkawinan menjadi 3 tahun. Yeong-jae juga sering memanggil Ji-eun dengan sebutan “Han burung” sebagai panggilan sayangnya pada Ji-eun. Diam-diam pasangan suami istri ini selalu merasa cemas dan menunggu apabila salah seorang dari mereka belum pulang hingga larut malam. Akan tetapi mereka tidakpernah mengakuinya. Karena termasuk filn yang lucu pertengkaran antara Ji Eun dan suaminya suka bikin ketawa. Apalagi tingkah polah suminya yang suka berbuat aneh.
Suatu ketika Ji-eun bertemu dengan Liu Mingge. Liu Mingge adalah orang kaya yang mempunyai perusahaan penerbitan. Bisa ditebak Liu Mingge yang sebelumnya acuh tak acuh dengan perempuan yang hanya mengejar-ngejarnya karena ketampanan dan kekayaannya, tergila-gila dengan Ji-eun yang polos. Ditambah Ji-eun mau berteman dengannya bukan karena kekayaan yang dimilikinya. Kedatangan Liu Mingge membuat intrik-intrik tersendiri dalam kehidupan Ji-eun dan Yeong-jae.  Kisah cinta yang rumit ini pun dimulai. Liu Mingge kesal karena melihat kelakuan Yeong-jae sering menyia-nyiakan Ji-eun dan lebih memilih untuk sibuk mengejar cinta Hui-yuan. Dia berusaha menyenangkan dan selalu menjadi tempat curhat bagi Ji-eun. Li Melihat kedekatan antara Hui-yuan dan Ji-eun, Yeong-jae pun dibakar api cemburu, tapi di lain pihak dia tidak mau melepaskan Hui-yuan. Sedangkan Hui-yuan memanfaatkan Yeong-jae sebagai pelarian setelah cintanya ditolak Liu Mingge. Ia bertekad menghancurkan rumah tangga sahabat karibnya itu dan membawa kembali cinta Li Yeong-jae untuknya.
Walaupun sering bertengkar, berpisah dalam waktu lama dan “bercerai”, ternyata tidak membuat bara cinta antara Li Yeong-jae dan Han Ji-eun padam. Bahkan semakin menjadi-jadi. Cinta yang dipupuk oleh kebersamaan dan waktu itu membuat mereka akhirnya dipersatukan dalam mahligai rumah tangga yang seutuhnya dan sesungguhnya.
Rabu, 05 Januari 2011 | By: Catatan Fenti

Cerpen

JERUJI KEHIDUPAN
            Saat-saat yanga aku tunggu akhirnya tiba juga. Setelah melewati gerbang itu, maka hidupku akan berubah. Gerbang yang selama ini menutup segala kehidupanku dari dunia luar. Duni ayang selama 2 tahun telah kutinggalkan untuk menjalani hukuman di balik jeruji penjara yang selama ini mengurungku.
            Ya! Selama 2 tahun ini aku tinggal dalam jeruji penjara dengan beberapa teman yang senasib denganku. Sebagian dari mereka memiliki nasib yang tragis, tapi tidak terlalu tragis bila dibandingkan dengan kisahku. Seharusnya aku baru keluar satu tahun lagi, tapi karena mendapatkan potongan tahanan dari hari-hari besar dan perlakuan baikku selama dalam tahanan, aku dibebaskan lebih cepat dari hukuman yang dijatuhkan padaku. 
            Semua ini berawal saat aku menikah dengan laki-laki bajingan itu. Laki-laki yang telah menipuku dengan rayuan manis dan cintanya. Aku menikah dengan laki-laki yang aku pilih sendiri. Tapi cinta telah membutakan mataku, sehingga aku memilih laki-laki yang salah. Saat kuputuskan untuk menikah dengannya aku merasa beruntung mendapatkan jodoh yang baik. Banyak tetangga yang mamuji pengantin laki-laki dan juga suamiku sebagai laki-laki yang bertanggung jawab dan gagah. Kehidupan pernikahanku berjalan dengan baik hingga setahun kemudian lahirlah bayi perempuan dari rahimku. Dia cantik sekali.
            Sejak kelahiran anak kami suamiku sering pulang larut malam. “Untuk mencari penghasilan tambahan, dik” itulah yang selalu ia katakan saat kutanyakan perihal kepulangannya yang terlalu larut. Suatu hari dia memutuskan untuk menjadi TKI guna mencari pekerjaan. Sebagai seorang istri aku hanya melepas kepergiannya dengan kekhawatiran yang mengganggu. Kukira dengan begini, suamiku adalah laki-laki yang bertanggung jawab pada keluarganya. Pada awanya kiriman uang dari suamiku selalu kuterima setiap bulannya, tapi lama kelamaan kiriman uang yang kutereima tidak serutin biasanya.
            Akhirnya setelah bertahun-tahun hidup dengan kiriman uang yang tidak menentu, kuputuskan untuk berkerja guna mencari uang tambahan. Apalagi dengan kebutuhan anakku yang semakin membengkak. Aku tidak mau dia menjadi anak yang terlantar. Aku bekerja menjadi pembantu di salah satu rumah orang kaya di daerah tempat tinggalku. Karena tuntutan pekerjaan, aku menitipkan anakku pada tetangga yang mengetahui kondisi rumah tanggaku. Suamiku tidak pernah pulang, tak ada kabar darinya.
            Suatu hari saat aku pulang bekerja, aku melihat suamiku pulang ke rumah. Perasaanku sangat senang karena kukira dia akan membebaskan keluarga kami dari lembah penderitaan ini. Tapi aku begitu terkejut saat mengetahui dia datang dengan wanita lain. Lebih terkejut lagi saat dia mengatakan dengan seenaknya bahwa wanita itu adalah istri keduanya. Ternyata selama ini dia bersenang-senang di atas penderitaanku. Kontan saja amarahku memuncak, kesabaranku selama bertahun-tahun sudah mencapai batasnya. Dihadapanku sendiri dia berani bermesraan dengan wanita jalang itu. Tak kupedulikan tetangga yang akan mendengar pertengkaran kami.
Plak...! Segera saja layangkan tmparanku di pipinya. Kulihat wajahnya memerah dan amarahnya memuncak. Ia segera mengangkat tangannya hendak memukulku. “Apa....? Pukul saja kalau berani ! Nih pukul” kuhadapkan pipiku di depan wajahnya. Tangannya langsung turun dan mengepal, menandakan kalau ia sedang menahan amarah. “Mau kemana? Heh, mau lari dari tnggung jawab!” Aku menarik lengannya karena dia hendak pergi meninggalkan aku dan wanita itu. Kulihat wanita itu mundur ke belakang mencari perlindungan. Entah apa yang dipikirkannya.
“Nyesel aku nikah sama kamu mas! Laki-laki brengsek, nggak punya tanggung jawab. Bilang mau cari kerja di negeri orang, tapi pulang-pulang malah bawa perempuan. Kemana kamu selama ini mas? Kamu nggak tau gimana menderitanya aku harus menghidupi anak kita sendirian.” Kupukul dia dengan sekuat tenaga yang kumiliki, tapi apa daya ketika dia menjatuhkan tubuhku ke lantai dengan tangan-tangan kasarnya.
Dia pun pergi tanpa menoleh kearahku. “Kalau kau tidak teima, kita bisa cerai” hanya itu kalimat yang diucapkannya sebelum pergi. Kulihat wanita yang dibawa suamiku sedang bersembunyi di dapur, mungkin dia takut disangkut pautkan dengan pertengkaran kami. Tak kusangka kehidupan rumah tanggaku akan hancur, aku dimadu dengan wanita lain. Hal yang tak pernah ada dalam pikiranku.
Suamiku pergi dan tak tak pulang lagi sejak kejadian itu. Mungkin dia memberikanku waktu untuk menenangkan diri dan tak ingin bertengkar lagi dengaku. Dia meninggalkanku dengan wanita itu. Saat anakku bertanya siapa wanita itu, aku hanya mengatakan bahwa dia adalah ibu yang akan mengasuhnya selama aku bekerja. Mungkin hanya kata-kata itu yang dapat dicerna oleh anak usia 5 tahun sepertinya. Sepertinya wanita itu juga mengerti dengan kondisi keadaan kami yang serba tidak  mengenakkan, dan kurasa dia cukup mengerti dengan posisinya dalam keluarga ini. Kami tidak pernah saling menyapa, mungkin di ahanya keluar saat aku sedang bekerja. Aku dengar dari anakku kalau dia rajin membersihkan rumah dan mengurus segala keperluan anakku. Sepertinya anakku senang bersamanya, ia bisa memberikan kasih sayang seorang ibu yang kurang dapatkannya dariku.
Suatu hari aku memutuskan untuk berbicaa dengannya. “Nama kamu Lastri kan. Aku tau dari Anisa, putriku” segera aku membuka percakapan kami.
“Iya, mbak. Maaf sudah menjadi orang ketiga dalam rumah tangga mbak. Tapi mas pram bilang...”
Aku tersenyum sinis mendengar ucapannya itu, sungguh ucapan yang benar-benar polos. “ Dai bilang kalau dia belum berkeluarga kan? Sudah pasti dia menutupinya kalau dia ingin memperistrimu. Mana ada laki-laki yang ngaku kalau sudah punya keluarga pada wanita yang mau dinikahinya” ucapku sedikit ketus. “Kenal dimana sama mas Pram? Menikah dengan cinta atau...”
“Dipaksa orang tua” segera ia memotong perkataanku. Aku melihat kesedihan di raut wajahnya. “Saya dipaksa menikah dengan mas Pram karena hutang orang tua saya padanya. Bisa dibilang kalau saya dijadikan barang tebusan untuk hutang-hutang itu.” Kulihat air mata memenuhi kedua matanya, akau mencoba menghiburnya.
“Sungguh malang nasibmu Lastri, tapi kurasa kamu akan merasa sedikit bahagia disini. Aku akan menjagamu seperti adikku sendiri.”
“Makasih ya mbak, karena mbak malam itu tubuhku tidak terjamah sama mas Pram.” Aku terkejut dengan pernyataannya yang diucapkan Lastri. Ternyata dia berusaha menjaga kesuciannya hanya untuk pemuda yang dicintainya. Pemuda yang harus ditinggalkannya untuk memikul beban sebagai seorang anak perempuan daari keluarga tak mampu. Karena pemuda itu juga dia dapat bertahan dari keadaan ini. Lastri percaya bahwa suatu saat nanti pemuda itu akan membawanya pergi.
Sejak saat itu aku berbagi kesedihan dan kesenangan dengan Lastri. Kami bertiga hidup dalam keluarga kecil, aku, Lastri, dan anakku. Suamiku jarang pulang, kami sudah menganggapnya tidak ada dalam kehidupan kami. Aku selalu berusaha melindungi Lastri dari tangan-tangan kotor mas Pram, selalu ada cara untuk menjauhkannya dari perbuatan kotor mas Pram.
Aku tidak mau Lastri mengalami nasib yang sama sepertiku, setidaknya dia masih mempunyai seseorang yang mau mencintai dirinya dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Aku tidak mau menghancurkan impian yang telah dibangunnya selama ini. Sudah cukup dia berkorban untuk kedua orang tuanya. Sebenarnya Lastri adalah wanita baik-baik, hanya nasibny saja yang kurang beruntung. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.
Suatu hari saat aku pulang bekerja kudengan Lastri berteriak dari dalam rumah. Kontan saja aku langsung mempercepat langkahku untuk memasuki rumah. ternyata suamiku sedang mabuk dan dia hendak melucuti pakaian Lastri. Segera kuambil vas yang ada di dekatku untuk memukul kepalanya.
“Lepaskan dia mas, lepaskan !” kucoba menjauhkan tangan-tangan kotornya dari tubuh Lastri. Kudorong dia hingga terjatuh.
“Tolong mbak, dia ingin memperkosaku.”
“Memperkosa! Apa maksudmu dengan memperkosa hah! Kamu itu istriku, jdai sudah kewajibanmu melayaniku.” Dia mencoba bangun dengan sempoyongan karena sedang mabuk berat.
“Lastri itu bukan istri kamu. Kalian menikah bukan karena cinta, jadi pernikahan kalian tidak sah. Tenang, aku akan melindungimu Las. Dimana Anita?” Kucoba menenangkan Lastri yang terlihat panik dibelakangku.
“Sudah saya suruh diam di kamar dan jangan keluar-keluar sebelum saya panggil mbak.”
Tiba-tiba suamiku menarik Lastri dan memaksanya. Lastri menangis dan menjerit karena kesakitan. Akhirnya terjadi tarik menarik antara aku dan suamiku untuk memperebutkan Lastri. Kutarik Lastri dengan sekuat tenagaku, usahaku tidak sia-sia karena Lastri juga berusaha melepaskan diri dengan menendang suamiku. Langsung saja kutarik Lastri dan mneyuruhnya membawa Anita pergi dari rumah untuk mencari pertolongan.
“Lastri, cepat bawa Anita pergi. Kamu cari bantuan ya.”
“Tapi bagaimana dengan mbak?”
“Ngak papa Las, aku akan mencegahnya. Cepat, cepat pergi!”
“Iya, iya mbak. Anita, Anita, cepat keluar. Kita cari bantuan keluar.” Lastri keluar membawa anakku dengan buru-buru.
Suamiku berusaha mengejarnya. Sebelum sempat mengejar, aku berusaha menghentikannya dengan berbagai cara. Tanpa berpikir panjang segera kuambil pecahan vas yang berceceran di lanta dan kutancapkan diperutnya. Kulihat darah segar keluar dari perutnya. Suamiku merintih kesakitan, darah berceceran dimana-mana. “Ya tuhan, apa yang sudah kulakuakn? Aku sudah membunuh suamiku sendiri.” Kuraih dan kupegang tubuh suamiku yang sudah tergeletak bersimbah darah di lantai rumah kami. Entah kesedihan atau kesenangan yang aku rasakan. Saat itu yang kuketahui tiba-tiba Lastri sudah ada di depan rumah dengan membawa para warga dan menggendong Anita yang menangis.
Sejak kejadian itu, kehidupanku berubah menjadi penghuni tahanan di salah satu penjara yang ada di daerah tempat tinggalku. Mungkin ini jauh lebih baik. Selama menjalani masa tahananku, Anita diasuh oleh Lastri, katanya sebagai ucapan terima kasih atas pengorbanan yang telah kulakukan untuknya. Aku tidak perlu khawatir akan kehidupan mereka, kerena  bulan setelah kejadian itu Lastri menikah dengan pemuda yang dicintainya. Sesekali mereka mengunjungiku, aku tidak pernah merasa kekurangan walau tinggal dalam penjara. Anakku juga sepertinya tidak malu mempeunyai ibu seorang nerapidana sepertiku. Kurasa Lastri telah mendidiknya dengan baik.
“Ibu.. ibu..” kudengar teriakan dari seorang gadis kecil yang berlari-lari, dibelakangnya kulihat Lastri sedang menggendong anaknya yang baru berusia 8 bulan. Buah pernikahannya dengan pemuda yang telah memberikan kebahagiaan dalam hidupannya. Segera kupeluk dan kugendong anakku dengan segala kasih sayang yang kumiliki.
“Kita pulang ya, mbak. Mbak bisa tingganbersama kami, kita akan menjadi keluarga yang bahagia.” Itulah kata-kata yang diucapkan Lastri saat menjemputku. Tak kusangka dia mau menerima aku dan Anisa untuk menjadi bagian dari keluarga kecil yang telah dibangunnya. Sejak saat itu kehidupanku-pun terbebas dari segala jeruji-jeruji kehidupan dunia.