Karena didesak oleh gurunya (ibu guru Cho yang sering dijuluki Joon-soo dan teman-temannya Tyson) terpaksa Joon-soo pergi ke sekolah dengan membawa Woo-rham. Tentu saja dia bermaksud menyembunyikan Woo-rham di dalam lokernya. Akan tetapi sebelum dia berhasil memasukkan Woo-rham ke dalam loker miliknya, niat Joon-soo ternyata sudah ketahuan oleh salah satu guru (kasian banget waktu ngelihat Woo-rham dipaksa masuk loker sama Joon-soo). Alhasil Joon-soo masuk ruang guru dan diceramahi panjang lebar oleh gurunya.
Guru Joon-soo kaget ketika mengetahui bahwa bayi yang dibawa Joon-soo adalah bayinya. Dia memarahi Joon-soo dan berkata ”Kamu gila ya! Baiklah, anggap saja dia adalah bayimu, kenapa kau bawa ke sekolah ? Dimana orang tuamu ?”. ”Mereka lari dari rumah.” Jawab Joon-soo.
Di kelas, Woo-rham menjadi pusat pehatian teman-teman Joon-soo karena dia adalah bayi yang lucu. Tiba-tiba saja di kelas tercium bau yang tidak enak sehingga semua menutup hidungnya. Setelah dicek ternyata Woo-rham sedang buang air besar. Byeol pun mengganti popok Woo-rham saat itu juga. Tetapi ada seorang murid laki-laki yang tidak menyukai keberadaan Woo-rham di kelas tersebut (anak ini tipikal-tipikal murid jenius yang nggak peduli lingkungan gitu deh). Menurutnya tangisan Woo-rham mengganggu konsentrasi belajarnya. “Hey, pikirmu sekolah itu tempat perawatan bayi sementara ? Singkirkan cepat! ” bentaknya pada Joon-soo sambil memukul mejanya. Tidak terima Woo-rham di bentak-bentak seperti itu, Joon-soo langsung mengambil bekas popok Woo-rham dan menaruhnya di buku anak itu (fenti nggak tau nama anak itu sih). Agar tidak berkelanjutan, Joon-soo mengganti buku anak itu dengan bukunyanya, pasalnya buku anak itu kan sudah kena pup-nya Woo-rham. Mendapat balasan seperti itu, anak itu menangis (dia anak mama banget, nangisnya aja kayak cewek).
Di ruang guru, sedang diperdebatkan apakah Joon-soo masih dapat bersekolah atau harus dikeluarkan karena memiliki seorang bayi. Ibu guru Cho (Tyson) tentu saja membela Joon-soo, sedangkan pihak komite sekolah ingin mengeluarkan Joon-soo dari sekolah. Mereka berpendapat bahwa Joon-soo telah melanggar peraturan sekolah, apalagi Joon-soo adalah anak yang suka membuat onar. Tiba-tiba saja dalam rapat tersebut muncul Byeol dan mengatakan bahwa tidak ada kebijakan sekolah yang menyatakan bahwa bayi dilarang di sekolah dan tidak ada hukum yang menolah bayi. Mendengar perkataan Byeol, pihak komite tidak bisa berkata-kata lagi.
0 komentar:
Posting Komentar