Rabu, 23 Maret 2011 | By: Catatan Fenti

Drama Special: The Great Gye Choon-bin

Drama spesial ini adalah drama mini seri yang diproduksi oleh KBS Drama Spesial. Sebenarnya fenti juga belom nonton drama mini seri ini sih, tapi mudah-mudahan aja bagus. Soalnya fenti dapet data-datanya dari internet aja. Katanya sih ceritanya menghibur dan menguras perasaan gitu.
Wang Ki-Nam (Jung Kyung-ho), seorang terapis berusia sekitar dua puluhan yang mengelola sebuah klinik dengan menggunakan metode seni sebagai metode bekerja dalam mengobati pasiennya. Ki-Nam adalah sosok yang sederhana dan tidak tegas, bahkan dapat dikatakan laki-laki yang biasa. Dia adalah orang yang lurus dalam menjalani hidup, hanya saja dia kurang beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang aneh disekitarnya yang umumnya adalah pasiennya sendiri. 
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, dia adalah salah satu klien Ki-nam yang sangat setia pada kekasih wanitanya tetapi selalu memiliki perselisihan dengan pacar-pacarnya.
Klinik Ki-Nam yang kecil ini ternyata sedang menghadapi kesulitan keuangan. Meskipun begitu dia memiliki ego yang tinggi untuk meminta bantuan dari orang lain, bahkan pada pacarnya yang notabennya adalah orang kaya. Atau lebih tepatnya, mantan pacar. Hal ini membuat keadaan semakin rumit, karena Ki-Nam sedang patah hati pada Na-yeon, sang mantan kekasih. Tidak seperti Ki-Nam, Na-yeon  malah terkesan berbahagia dan tidak terlalu ambil pusing dengan hal ini, karena pada dasarnya dia tidak bersungguh-sungguh dengan Ki-Nam.
Ki-Nam menatap hari ini dengan penuh harapan karena hari ini adalah hari pertama iklan brunya keluar. Tapi ketika Ki-Nam naik bus, dia melihat salah satu selebaran iklannya sudah dicoret-coret. (kasian yah, coba lo kita kayak dia). Pada selebaran bergambar hati itu tertulis  "GYE CHOON-BIN ♥ WANG KI-NAM.”
Dua orang anak sekolah memberi tahukan Ki-Nam dimana Choon-bin tersebut berada. Ternyata mereka sampai di sebuah sekolah yang penuh dengan anak-anak kecil yang sedang bermain. Di sana dia menemukan orang yang mencoret brosur tersebut sedang menggunakan kostum panda dan sedang bersembunyi agar tidak terlihat. Ternyata dia adalah seorang guru wanita di sekolah tersebut.
Gye Choon-bin (Jung Yumi), meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya. (tapi kayaknya dia gx ada tampabg nyesel gitu sih) Ketika melihat guru wanita itu Ki-Nam seperti mengenal wanita tersebut tetapi dia tidak ingat pernah bertemu dimana. Di tersenyum pada Choon-bin dan berfikir "Apa dia seorang wanita aneh."
Ternyata semua karyawan dan tetangga mengetahui bahwa Choon-bin sudah lama menyukai Ki-Nam. Ki-Nam tidak mengerti kenapa hanya dia saja yang tidah mengetahui hal itu. Karena penasaran, akhirnya dia mengajah Choon-bin untuk bertemu. (sumpah nih orang bego y, masak dia aja yang gxtw sih)
Saat bertemu di sebuah restoran, mereka tampak canggung. Sambil menunggu dalam kegelisahan, Choon-bin dengan iseng mencoret-coret tatakan yang ada di meja. Ki-Nam bertanya apakah yang membuat Choon-bin menyukainya.Choon-bin mengetakan bahwa dia menyukai karakter Ki-Nam yang baik, lembut, dan hidung Ki-Nam (apa hubungannya coba?). Saat itu tidak sadar Ki-Nam menyentuh hidunggnya.
Choon-bin sedikit kecewa saat mengetahui bahwa Ki-Nam tidak menyukainya, tetapi dia tetap bersikap tenang. Choon-bin meminta agar Ki-Nam memberikan sebuah alasan kenapa dia tidak menyukainya. Bukannya memberi alasan, Ki-Nam malah bertanya pakah dia bisa pergi sekarang karena urusan merek asudah selesai. Seperti sebuah teka-teki, Choon-bin merasa bahwa Ki-Nam tidak ingin menyelesaikan masalah mereka.
Tidak dapat membendung rasa penasarannya akan respon yang biasa aja dari Ki-Nam, di luar restoran  Choon-bin terus nemanyakan Ki-Nam dengan pertanyaan yang sama. Choo-bin juga mengatakan bahwa dia akan terus melanjutkan hidupnya seperti biasa dan akan tetap menyukai Ki-Nam, hanya sesederhanya itu.
 Ki-Nam menemui pacarnya, Na-yeon untuk membahas masalah ini. Ki-Nam juga mengatakan bahwa dia sangat mencintai Na-yeon dan ingin mengajaknya menikah. Tetapi Na-yeon bereaksi seperti biasa dan tidak percaya dengan semua perkataan Ki-Nam. Na-yeon malah memberitahukan sebuah kenyataan yang tidak baik pada Ki-Nam, dia memberitahukan bahwa dia sudah menikah. 
Choon-bin memiliki seorang siswa aneh, seorang gadis bernama Sae-rom yang sangat unik dan tidak seperti siswa pada umumnya. Sae-rom selalu terlibat masalah dengan paman penjual ayan yang ada di lingkungannya. Dia menyebutnya sebagai seorang pembunuh dan menyemprotnya dengan pistol air-nya. Ketika teman sekelasnya mengatakan perasaan sukanya pada Sae-rhom, dia juga menembakinya dengan pistol air juga.
Sae-rom selalu menghabiskan waktunya di "kursi berpikir" yang ada di sekolahnya dan para guru harus memberi perlakuan yang berbeda untuk mengatasinya. Ibunya setuju untuk mengirimnya ke terapi seni, yang merupakan klinik Ki-Nam. Tentu saja  Choon-bin menikmati hal ini karena dengan begitu dia akan memiliki lebih banyak waktu lagi untuk bertemu secara langsung dengan Ki-Nam.
Saat sedang melakukan terapi, Ki-Nam mengamati keunikan yang dimiliki Sae-rom. Sedangkan Choon-bin sendiri menyibukkan dirinya dengan kertas gambar dan crayon-nya. Saat salah seorang rekan Ki-Nam menuju ke arahnya dengan cepet dia menutupi gambar yang dia buat dengan gambar lainnya. (soalnya dia lagi gambar Ki-Nam tuh)
Akhirnya Ki-Nam menganalisis gambar yang dibuat oleh Sae-rom. Dia mengatakan bahwa gambar Sae-rom mewakili kata-kata seperti diri dan menyerang dan aktualisasi. Tetapi Choon-bin malah merenung dan mengatakan pendapatnya "Tapi bagi saya, gambar itu hanya tampak seperti ayam polos." (yaiya lah pendapatnya beda, orang Choon-bin bukan terapis kok)
Setelah melakukan terapi, mereka bertiga pergi ke sebuah restoran karena merasa lapar. Di sana  mereka bertemu dengan seorang wanita yang ternyata adalah teman dari Ki-Nam di kelas enam dulu. Dia mengra Ki-Nam datang bersama anak dan istrinya. Setelah memperhatikan beberapa lama, dia menyadari bahwa wanita yang bersama Ki-Nam adalah Choon-bin. Wanita itu mengenali Choon-bin sebagai temannya di kelas lima. Ternyata dulu mereka bertiga bersekolah di sekolah yang sama.
 
Wanita itu sangat mengenal Choon-bin karena sejak kelas lima Choon-bin sudah mencintai Ki-Nam. Choon-bin merasa cemas dan gugup, sedangkan Ki-Nam tidak mengetahui apapun tentang hal tersebut. (sumpah ny orang begoo kali ya, masak temen sekelas gx kenal) Ki-Nam tidak mengetahuinya, bagaimana mungkin dia tidak menyadari hal tersebut selama bertahun-tahun ? Setelah wanita tersebut pergi, Choon-bin megatakan bahwa dia juga mengikuti Ki-Nam mesuk di sekolah menengah yang sama dan perguruan tinggi yang sama.
Ki-Nam mencoba untuk memahami mengapa Choon-bin bisa mengetahuinya selama bertahun-tahun. Choon-bin hanya menjawab sederhana saat ditanya mengapa dia menyukainya. “Karena aku menyukaimu di perguruan tinggi.” Saat ditanya mengapa dia menyukainya di perguruan tinggi, Choon-bin hanya menjawab “karena aku meyukaimu di sekolah menengah.” Dan dapat ditebak apa yang dijawab Choon-bin saat ditanya mengapa dia menyukai Ki-Nam di sekolah menengah, “karena aku menyukaimu di sekolah dasar dulu” dan dia memakan semua wortel yang ada di meja makan. (Choon-bin bener-bener cinta sama Ki-nam yah. Ki-Nam aja tuh yang gx peka sama sekali)
Akhirnya mereka bertiga pulang. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Na-yeon yang sedang bersama suaminya. Ternyata Na-yeon tidak hanya sudah menikah, tetapi dia juga sudah mempunyai anak. Suami Na-yeon tidak mengetahui perselingkuhan istrinya dan menganggap bahwa Ki-Nam hanyalah teman dekat istrinya. Mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun.
Suasana menjadi canggung ketika Na-yeon menanyakan siapa Choon-bin. Dengan ragu0ragu Ki-Nam hanya menjawab bahwa Choon-bi hanyalah salah satu rekan kerjanya. Tetapi Na-yeon dapat mengetahui bahwa Choon-bin menyukai Ki-Nam dari gerak-geriknya. (Waktu itu Sae-rom menatap tajam ke arah Na-yeon)
Na-yeon tidak merasa bersalah dengan perselingkuhan yang telah dilakukannya. Sesampainya di rumah, Ki-Nam langsung menelfon Na-yeon untuk meminta putus. Na-yeon tidak menanggapinya dengan serius sehingga Ki-Nam menutup telpon dan tiba-tiba lampu apartemennya mati.
Di apartemennya Ki-Nam merasakan ada sesuatu yang ganjil. Dia merasa sangat cemas, jantungnya berdetak kenjang dan keringat dingin keluar. Dia menyelakan lampu kamarnya dan mencoba menenangkan diri api lampu tetap tidak menyala. Beberapa saat kemudian Na-yeon ada di kamar Ki-Nam dan menemukan Ki-Nam yang sedang berbaring dalam kegelapan. Dia mengatakan bahwa dia sudah ada di sini dan semua akan baik-baik saja.
Seorang perusak lingkungan telah mengotori tanda-tanda atau palang-palang yang ada sehingga mengganggu masyarakat. Kali ini dia membuat kasus yang lebih mengerikan. Seorang wanita tua yang menjalankan sebuah restoran melihat palngnya dirusak, dia menjadi marah dan shock yang menyebabkan dia jatuh dan meninggal. (masak gara-gara gitu aja orang bisa mati sih) Tanda yang ada pada nenek tersebut diganti dengan tulisan magui halmum  atau “witch-hag”, yang awalnya bertuliskan agu halmum (monkfish grandma).
Seorang penyidik (diperankan oleh Jo Hee-bong) menangani kasus ini dengan seksama dan mendatangi klinik terapis seni yang dimiliki Ki-Nam. Dia memberikan beberapa pertanyaan dan memperlihatkan sebuah foto yang didapat dari CCTV yang ada di sekitar kejadian. Ternyata foto tersebut menunjukkan gambar Choon-bin
Sebenarnya perubahan tanda atau palang yang terjadi tiidak terlalu bahaya dan kadang tidak masuk akal. Misalnya woo pyeon (kantor pos) menjadi woo-ri pyeon (sisi kita). So-hwa-jeon (pemadam kebakaran) menjadi so-hwa-jeh (obat pencernaan). Seon-sa yong (untuk laki-laki) menjadi seon-saeng yong (untuk guru).  Hanya keisengan-keisengan kecil yang terjadi, tetapi penyidik tersebut menanggapinya dengan sangat serius.
Ki-nam membela Choon-bin, dia mengatakan bahwa meskipun Choon-bin agak aneh tapi dia bukan tipe orang yang akan melakukan hal seperti itu. Saat Ki-Nam kembali ke kantornya dia menemukan bahwa papan namanya telah dirubah. Alih-alih membaca Wang Ki-nam, Art Therapy Center, sekarang menjadi Wang Ki-nam, Magic Adidaya Center
Sae-rom mengikuti terapi lagi, tapi saat menemani Sae-rom Choon-bin berperilaku aneh. Dia terus mewarnai seluruh kertas yang ada dengan krayon merah dengan pola-pola yang berbeda.
Ki-nam ingin mengetahui tentang semua yang terjadi dan dia menceritakannya pada Na-yeon. Tapi Na-yeon hanya memberitahunya untuk tidak ikut campur dengan hal-hal yang berkaitan dengan kliennya. Na-yeon mengatur sebuah acara makan malam bersama Ki-nam. Saat itu Ki-Nam mengatakan bahwa dia tidak menyukai wortel. Na-yeon pergi meninggalkan ruangan untuk menerima telepon. Dia tidak ngin Ki-Nam mendengar pembicaraannya.
 
Malam itu Choon-bin datang ke apartemen Ki-Nam. Ki-Nam bertanya bagaimana dia mengetahui dimana dia tinggal. Choon-bin hanya menjawab “aku selalu tahu”. Ki-Nam kembali bertanya bagaimana dia sampai di sini dan Choon-bi menjawab, "aku naik bus".  Choon-bin menerima telepon dan meninggalkan Ki-Nam.
Saat Choon-bin berjalan keluar gedung, dia memperhatikan bahwa lampu apartemen Ki-Nam mati. Dan benar saja, di dalam apartemen sudah gelap. Ki-nam tejebak dengan serangan paniknya dan tergeletak di lantai dengan terengah-engah.
Choon-bin kembali dan menemukan Ki-Nam dalam keadaan agitasi yang tinggi (kayaknya Ki-Nam takut sama gelap deh). Dengan lembut Choon-bin menepuk wajah Ki-Nam dan menyanyikan lagu anak-anak untuk menenangkannya. Secara perlahan keadaan Ki-Nam menjadi lebih tenang dan nafasnya kembali stabil.
Kembali dengan acara yang tertunda. Ki-nam menyalakan lilin untuk menerangi apartemennya. Saat itu Choon-bin bersikap aneh  dengan mengambil napas dan mulai meniup lilin-lilin tersebut. Ketika sadar dengan perbuatannya yang konyol dia langsung meminta maaf dan mengatakan bahwa reaksinya itu otomatis karena merasa seperti lilin ulang tahun.
Ki-nam bertanya apakah tidak takut dengan kondisi seperti ini. Dalam kegelapan dengan seorang pria, tapi Choon-bin mengetakan bahwa dia tidak takut.
Choon-bin: "Cahaya dapat lebih menakutkan daripada kegelapan. Jika kau terbiasa dengan cahaya, pada akhirnya kau akan mencari cahaya yang lebih terang lagi. Tapi kau tidak harus melakukannya pada kegelapan. Jika kau terbiasa dengan kegelapan, kau tidak perlu melakukan apa-apa lagi, bahkan ketika kegelapan itu datang padamu. "
Saat mereka meraih sebuah lilin tidak sengaja jari mereka saling bersentuhan. Hal ini membuat suasana menjadi saling tidak mengenakkan. Mereka saling berpandangan dan membeku di tempat mereka. Di sana mereka duduk, jari terulur, hingga lampu kembali dan Na-yeon berjalan masuk. (jreng jreng jreng, bencana datang)
Choon-bin buru-buru mencari alasan untuk menjelaskan pada Na-yeon. Na-yeon marah dan kembali keluar. Ki-nam mengejar Na-yeon yang keluar, tapi Na-yeon berhenti dan bertanya bagaimana Choon-bin bisa ada di apartemennya. Secara otomatis Ki-Nam menjawab, "dia naik bus." (hahaha, lucu lucu)
Choon-bin mengingat saat-saat dimana jarinya menyentuh jari Ki-Nam. Dia sangat bahagia. Dia menyentuh jarinya, membungkusnya dengan perban dan menghiasi dengan hati kecil.
Sae-rom kembali menyerang seorang wanita penjual keliling dengan pistol air-nya yang sudah diisi air cuka. Orang itu bersikeras untuk membawa masalah ini ke kantor polisi, dimana Choon-bin diminta untuk mengantikan Sae-rom dan memanggil seseorang sebagai penjaminnya. Hal ini membuat Choo-bin bingung, apalagi pertanyaan dari petugas yang memojokkannya. Dia tidak memiliki orang tua (orang tuanya sudah meninggal), dia belum menikah dan idakt memiliki pacar.
Tanpa penjamin Choon-bin tidak bisa dilepaskan. Dengan agak ragu dia menelpon Ki-nam untuk meminta bantuan. Saat Ki-Nam datang, dia malah menjadi bingung karena petugas bertanya apa hubungan antaranya dengan Ki-Nam.
Petugas            : "Apakah dia penjamin Anda?" Choon-bin       "Yah,.. tidak,. dia tidak.." Petugas            : "Apakah dia kekasihmu?" Choon-bin       : "Yah ... dia orang yang saya suka. Eh, Tidak" Petugas            : "Jadi dia pacar Anda ?" Choon-bin       : "Tidak, um, yah ... dia bukan pacar saya, tapi ... dia orang yang saya suka." Ki-nam            : "Aku penjaminnya." (Oh...... So sweet banget) 
Setelah Choon-bin dibebaskan, Ki-nam bertanya mengapa dia tidak menghentikan Sae-rom. Choon-bin menjawab bahwa dia tidak bisa menghentikannya, karena Sae-rom terus menangis.
Choon-bin: "Dia penembakan pistol air dan menangis. Sulit untuk melakukan dua hal sekaligus. Seperti menyeka air mata seseorang saat orang itu sedang menembak pistol air atau bernyanyi sambil mengunyah permen karet. Ingin memegang sesuatu sementara yang lain ingin melepaskan. Menyukai sesuatu sedangkan kau membencinya. Sebenarnya aku ingin sekali membantunya. "
Ki-nam melihat jari Choon-bin yang diperban dan bertanya apakah dia terluka. Dengan malu-malu Choon-bin mengatakan bahwa itu tidak terluka tapi jarinya dibungkus karena ini adalah sebuah hadiah.
Setelah mereka pergi, petugas menemukan bahwa tanda yang ada di kantor polisi telah diubah juga dan sekarang membaca "Kantor Menyesatkan." Petugas penyidik yang sudah frustrasi menjadi yakin bahwa kasus-kasus yang ada selama ini adalah perbuatan Choon-bin. Tetapi dia terhalang dengan kurangnya bukti nyata dan memutuskan untuk mengikuti Choon-bin.
Choon-bin tidak mengathui bahwa ada yang sedang mengintainya dalam bus. Tapi Ki-nam menyadari hal itu dan memperingatkan Choon-bin untuk berhati-hati. Dia berbicara dengan berbisik sehingga polisi tidak dapat mendengar. Ki-Nam memberikan instruksi agar cepat-cepar turun dari bus dalam hitungan ke tiga. Dia menunggu saat yang tepat dan memerintahkan Choon-bin untuk melarikan diri dengan mendorong Choo-bin ke arah pintu keluar.
Akan tetapi pada menit-menit terakhir Choon-bin menolak untuk turun dari bus. Walaupun begitu Ki-Nam tetap mendesak Choon-bin untuk segera turun agar polisi kehilangan jejaknya. Tapi Choon-bin malah menempelkan tangannya dan berkata dengan mata memohon " Aku tidak  mau pergi. Biarkan aku memegang tanganmu karena aku menyukainya . "
Ki-Nam akhirnya membawa Choon-bin untuk berlari. Dia memegang tangan Choon-bin saat bus berhenti. Akan tetapi polisi dapat mengejar mereka. Polisi menangkap Ki-nam dan membawanya ke kantor polisi dengan tuduhan berkomplot dengan Choon-bin untuk melakukan kejahatan, salah satunya adalah pada kasus pencoretan tanpa yang ada di kantor polisi. Kecurigaan semakin menguat karena saat itu Ki-Nam tidak memiliki alibi.
Polisi sangat yakin bahwa Choon-bin ada di belakang semua kasus yang terjadi selama ini, salah satu adalah kasus pembunuhan nenek tua itu. Tapi kemudian mereka mendengar bahwa pelakunya telah tertangkap. Ketika orang yang ditangkap dibawa menuju kantor kepolisian banyak kamera dan wartawan yang sedang meliput berita tersebut. Ki-Nam langsung terkejut saat mengetahui pelakunya. Ternyata dia adalah salah seorang dari kliennya.
Pelaku tersebut lansung dimintai keterangan oleh petugas. Dima mengatakan bahwa dia melakukan itu karena telah dicampakan oleh kekasihnya. Sepertinya dia mengalami depresi, terlebih sang kekasih tidak mau berbicara dengan dirinya. Dia merasa dunia tidak adil padanya. Dia mengatakan "akua melakukannya karena cinta!"
Mendengar hal itu, tiba-tiba terdebgar sebuah suara dari kerumunan, "kau tidak boleh melakukan hal seperti itu. Bertindak seperti kau mencintai." Orang tersebut ternyata  Choon-bin, dia berpendapat bahwa ketika seseorang mencintai orang lain, dia hanya harus mencintainy dan tidak membawa kebencian atau keserakahan ke dalamnya.
Kemudian pelaku  itu menjawab, "Kau tidak pernah mencintai seseorang, jadi kau tidak mengetahui bagaimana rasanya. Cinta berarti menginginkan sesuatu yang lebih, jika kau sudah memiliki jariya, kau akan menginginkan kaki, dan begitu seterusnya.”  Kemudian Choon-bin bertanya "Bagaimana kau bisa hidup dengan anggapan seperti itu. Dengan anggapan seperti itu kau akan hidup dalam kesepian." 
Mendengar perkataan Choon-bin pria itu menjadi sedih. Dia tau bahwa perkataan Choo-bin adalah suatu kebenaran. Ki-Nam yang melihat adegan tersebut. Choon-bin melihat ke arah jarinya yang terbungkus perban. Dia bergumam, seharusnya dia tidak pernah menyentuh jari Ki-Nam karena itu akan menyakitinya. Kemudian Choon-bin berbicara pada Ki-Nam dengan suara tertekan "aku akan berhenti menyukaimu mulai sekarang." Choon-bin pun bergegas pergi dan meninggalkan membungkus jari di tangan Ki-Nam.
Na-yeon datang menemui Ki-Nam dan menyalahkannya atas masalah pembatalan makan malam karena kedatangan Choon-bin tempo dulu. Dia mengingatkan Ki-Nam bahwa seharusnya Ki-Nam tidak mempunyai hubungan dengan Choon-bin kecuali hubungan klien. Saat itu Ki-Nam meminta Na-yeon untuk meninggalkannya sendirian dan memberikannya waktu. Tapi na-yeon menolak dan malah megusulkan untuk mengadakan makan malam bersama. (ny orang padahal udah punya suami ya, tapi keukeh buat cari Ki-Nam, ckckckc) Ki-Nam tidak tahan lagi dengan sikap na-yeon, akhirnya dia mendorong Na-yeon dan membentaknya agar meninggalkannya sendirian. Saat itu Ki-Nam memberanikan dirinya untuk mengatakkan semuanya. "Apakah kau tahu betapa sulitnya harus menjalani dua hubungan sekaligus?Bahkan tanpa kau bertindak seperti ini-pun, aku sudah cukup berjuang. "  
 Malam itu ia mengabaikan panggilan Na-yeon dan duduk di  dalam rumah dengan keadaan linglung. Hari ini terjadi pemadaman lampu lagi. Ternyata selama ini yang melakukan pemadaman lampu di apartemen Ki-nam adalah Na-yeon. Dia melakukannya agar Ki-Nam tetap bersamanya. (maklum, Ki-Nam takut sama gelap).
Sementara itu, Choon-bin berjalan pulang di tengah hujan, dia mengenang masa kecilnya.
Saat itu malam sponsor di panti asuhan, dan Young Choon-bin (diperankan oleh gadis yang juga memerankan Sae-rom) keluar di tengah hujan. Seorang anak laki-laki menemukannya di dekat tempat sampah,  tempat ia membuang Barbie yang dimilikinya. Anak laki-laki itu bertanya  mengapa dia membuang Barbie miliknya. Kemudian Choon-bin kecil mengatakan bahwa dia takut, jika ia mendapat Barbie maka dia akan menginginkan boneka lagi, dan lagi. Dia hanya diperbolehkan untuk meminta satu hal dalam setahun, jadi dia tidak bisa terus meminta boneka lebih setiap kali dia menginginkannya.
Anak laki-laki itu duduk di sampingnya dan meletakkan payung dibawanya. Choon Young-bin kecil bertanya mengapa ia membiarkan dirinya basah, dan dia mengatakan dengan riang, "ayo kita basah bersama-sama." Ternyata anak laki-laki itu adalah Wang Ki-nam. (sejak kejadian inilah Choon-bin mencintai Ki-Nam)
Di luar hujan turun dengan deras, Ki-Nam duduk di meja  dengan lilin. Dalam kegelapan dia menyanyikan lagu anak-anak yang dinyanyikan Choon-bin untuknya saat dia didera serangan kecemasan, dan hal ini dia tidak merasa panik.
Hari berikutnya Ki-nam membuat keputusan, dia muncul di galeri seni milik Na-yeon syang sedang melakukan pameran. Dia mengatakan padanya dengan sangat yakin "mari kita putus."
Ki-Nam mencoba untuk bersikap seperti biasa, tetapi dia tidak ingin diabaikan seperti saat-saat yang dahulu. Na-yeon yang mendengarkan pernyataan Ki-nam menolak untuk melepas Ki-Nam, tapi Ki-Nam malah mengabaikannya. Hal ini membuat Na-yeon semakin frustasi dan berteriak bahwa dia membenci wortel.
Na-yeon menduga hal ini ada hubungannya dengan Choon-bin.  Pasti Ki-nam sudah gila dengan meminta putus darinya. Na-yeon mengambil kesimpulan bahwa mereka sedang jatuh cinta. Kemudian Ki-Nam berkata " Jika kau menjadi buruk dan memalukan karena cinta, itu bukan cinta. Itu hanya membuatmu menjadi buruk dan memalukan. " Na-yeon sadar bahwa Ki-Nam serius dengan hal tersebut, kemudian dengan sikap dingin dia mengulurkan tangannya dan setuju untuk berpisah. Na-yeon ingin Ki-Nam bahagia dan Ki-Nam juga memiliki pendapat yang sama.
Namun, beberapa saat kemudian Ki-Nam berkata "Tidak, aku berbohong. Selama ini kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan. Mungkin untuk sementara waktu kau akan mengalami kesulitan. " Dia membuat sesuatu dengan pena di tangannya dan berjalan. Na-yeon melihat poster di pameran. Ternyata Ki-nam telah menambahkan karakter pada namanya.
Di kliniknya Ki-Nam ingat dengan gambar merah milik Choon-bin, dan mulai menempatkan gambar-gambar tersebut secara bersama-sama. Ketika dia menatanya dia melihat bahwa gambat-gambar tersebut adalah bagian dari gambar yang lebih besar, sebuah hati merah raksasa.
Choon-bin menerima sebuah paket, yang ternyata sebuah buku. Ini adalah salinan The Great Gatsby, tetapi pada bagian judul-nya telah dirubah sehingga sekarang bertuliskan "The Great Gye Choon-bin." (so sweet banget kan)
Di dalam-nya, Ki-nam menulis: If you turn on the lights just once, I'll make things brighter for you. Will you try courage this once? "
Saat itu Ki-Nam mulai berjalan ke sekolah dan Choon-bin juga mulai berjalan ke klinik Ki-Nam. Akhirnya mereka bertemu di halte bus. Ki-Nam menunjukkan sesuatu pada  Choon-bin, sebuah permen karet. Dia mulai mengunyah dan bernyanyi. Choon-bin memandangnya dengan bingung. Dia menjelaskan, “kau bisa melakukan dua hal sekaligus, mungkin ini sangat sulit, tapi kita akan melakukannya.”
Mendengar perkataan Ki-Nam, Choon-bin  tersenyum dan  memahami bahwa hal yang dimaksudadalah hubungan mereka.
Ki-Nam           : "Kau membenciku, bukan?" Choon-bin       : "Ya." Ki-Nam           : "Tapi ... apakah kau akan mencintaiku selamanya?" Choon-bin       : "Ya." Pada akhirnya mereka berjalan menyusuri jalannan dengan tangan yang saling berpegangan dan hati yang penuh dengan cinta.
 
source : www.dramabeans.com

0 komentar:

Posting Komentar