Drama spesial ini adalah drama mini
seri yang diproduksi oleh KBS Drama Spesial. Sebenarnya fenti juga belom nonton
drama mini seri ini sih, tapi mudah-mudahan aja bagus. Soalnya fenti dapet
data-datanya dari internet aja. Katanya sih ceritanya menghibur dan menguras
perasaan gitu.
Wang Ki-Nam (Jung
Kyung-ho), seorang terapis
berusia sekitar dua puluhan yang mengelola sebuah klinik dengan menggunakan
metode seni sebagai metode bekerja dalam mengobati pasiennya. Ki-Nam adalah sosok
yang sederhana dan tidak tegas, bahkan dapat dikatakan laki-laki yang biasa.
Dia adalah orang yang lurus dalam menjalani hidup, hanya saja dia kurang
beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang aneh disekitarnya yang umumnya
adalah pasiennya sendiri.
Seperti yang terlihat pada gambar
diatas, dia adalah salah satu klien Ki-nam yang sangat setia pada kekasih
wanitanya tetapi selalu memiliki perselisihan dengan pacar-pacarnya.
Klinik Ki-Nam yang kecil ini
ternyata sedang menghadapi kesulitan keuangan. Meskipun begitu dia memiliki ego
yang tinggi untuk meminta bantuan dari orang lain, bahkan pada pacarnya yang notabennya
adalah orang kaya. Atau lebih tepatnya, mantan pacar. Hal ini membuat keadaan
semakin rumit, karena Ki-Nam sedang patah hati pada Na-yeon, sang mantan kekasih.
Tidak seperti Ki-Nam, Na-yeon malah
terkesan berbahagia dan tidak terlalu ambil pusing dengan hal ini, karena pada
dasarnya dia tidak bersungguh-sungguh dengan Ki-Nam.
Ki-Nam menatap
hari ini dengan penuh harapan karena hari ini adalah hari pertama iklan
brunya
keluar. Tapi ketika Ki-Nam naik bus, dia melihat salah satu selebaran
iklannya
sudah dicoret-coret. (kasian yah, coba lo kita kayak dia).
Pada selebaran bergambar hati itu tertulis "GYE
CHOON-BIN ♥ WANG KI-NAM.”
Dua orang anak
sekolah memberi tahukan Ki-Nam dimana Choon-bin tersebut berada.
Ternyata
mereka sampai di sebuah sekolah yang penuh dengan anak-anak kecil yang
sedang
bermain. Di sana dia menemukan orang yang mencoret brosur tersebut
sedang
menggunakan kostum panda dan sedang bersembunyi agar tidak terlihat.
Ternyata
dia adalah seorang guru wanita di sekolah tersebut.
Gye Choon-bin (Jung
Yumi), meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya. (tapi
kayaknya dia gx ada tampabg nyesel gitu sih) Ketika melihat guru wanita itu
Ki-Nam seperti mengenal wanita tersebut tetapi dia tidak ingat pernah bertemu
dimana. Di tersenyum pada Choon-bin dan berfikir "Apa dia seorang wanita
aneh."
Ternyata semua
karyawan dan tetangga mengetahui bahwa Choon-bin sudah lama menyukai Ki-Nam.
Ki-Nam tidak mengerti kenapa hanya dia saja yang tidah mengetahui hal itu.
Karena penasaran, akhirnya dia mengajah Choon-bin untuk bertemu. (sumpah nih
orang bego y, masak dia aja yang gxtw sih)
Saat bertemu di
sebuah restoran, mereka tampak canggung. Sambil menunggu dalam kegelisahan,
Choon-bin dengan iseng mencoret-coret tatakan yang ada di meja. Ki-Nam bertanya
apakah yang membuat Choon-bin menyukainya.Choon-bin mengetakan bahwa dia
menyukai karakter Ki-Nam yang baik, lembut, dan hidung Ki-Nam (apa hubungannya
coba?). Saat itu tidak sadar Ki-Nam menyentuh hidunggnya.
Choon-bin
sedikit kecewa saat mengetahui bahwa Ki-Nam tidak menyukainya, tetapi dia tetap
bersikap tenang. Choon-bin meminta agar Ki-Nam memberikan sebuah alasan kenapa
dia tidak menyukainya. Bukannya memberi alasan, Ki-Nam malah bertanya pakah dia
bisa pergi sekarang karena urusan merek asudah selesai. Seperti sebuah
teka-teki, Choon-bin merasa bahwa Ki-Nam tidak ingin menyelesaikan masalah
mereka.
Tidak dapat
membendung rasa penasarannya akan respon yang biasa aja dari Ki-Nam, di
luar
restoran Choon-bin terus nemanyakan
Ki-Nam dengan pertanyaan yang sama. Choo-bin juga mengatakan bahwa dia
akan
terus melanjutkan hidupnya seperti biasa dan akan tetap menyukai Ki-Nam,
hanya
sesederhanya itu.
Choon-bin
memiliki seorang siswa aneh, seorang gadis bernama Sae-rom yang sangat unik dan
tidak seperti siswa pada umumnya. Sae-rom selalu terlibat masalah dengan paman
penjual ayan yang ada di lingkungannya. Dia menyebutnya sebagai seorang pembunuh
dan menyemprotnya dengan pistol air-nya. Ketika teman sekelasnya mengatakan perasaan
sukanya pada Sae-rhom, dia juga menembakinya dengan pistol air juga.
Sae-rom selalu
menghabiskan waktunya di "kursi berpikir" yang ada di sekolahnya dan
para guru harus memberi perlakuan yang berbeda untuk mengatasinya. Ibunya
setuju untuk mengirimnya ke terapi seni, yang merupakan klinik Ki-Nam. Tentu
saja Choon-bin menikmati hal ini karena
dengan begitu dia akan memiliki lebih banyak waktu lagi untuk bertemu secara
langsung dengan Ki-Nam.
Saat sedang
melakukan terapi, Ki-Nam mengamati keunikan yang dimiliki Sae-rom. Sedangkan
Choon-bin sendiri menyibukkan dirinya dengan kertas gambar dan crayon-nya. Saat
salah seorang rekan Ki-Nam menuju ke arahnya dengan cepet dia menutupi gambar
yang dia buat dengan gambar lainnya. (soalnya dia lagi gambar Ki-Nam tuh)
Akhirnya Ki-Nam
menganalisis gambar yang dibuat oleh Sae-rom. Dia mengatakan bahwa gambar Sae-rom
mewakili kata-kata seperti diri dan menyerang dan aktualisasi.
Tetapi Choon-bin malah merenung dan mengatakan
pendapatnya "Tapi bagi saya, gambar itu hanya tampak seperti ayam
polos." (yaiya lah pendapatnya beda, orang Choon-bin bukan terapis kok)
Setelah
melakukan terapi, mereka bertiga pergi ke sebuah restoran karena merasa
lapar.
Di sana mereka bertemu dengan seorang
wanita yang ternyata adalah teman dari Ki-Nam di kelas enam dulu. Dia
mengra
Ki-Nam datang bersama anak dan istrinya. Setelah memperhatikan beberapa
lama,
dia menyadari bahwa wanita yang bersama Ki-Nam adalah Choon-bin. Wanita
itu
mengenali Choon-bin sebagai temannya di kelas lima. Ternyata dulu mereka
bertiga bersekolah di sekolah yang sama.
Wanita itu
sangat mengenal Choon-bin karena sejak kelas lima Choon-bin sudah mencintai
Ki-Nam. Choon-bin merasa cemas dan gugup, sedangkan Ki-Nam tidak mengetahui
apapun tentang hal tersebut. (sumpah ny orang begoo kali ya, masak temen
sekelas gx kenal) Ki-Nam tidak mengetahuinya, bagaimana mungkin dia tidak
menyadari hal tersebut selama bertahun-tahun ? Setelah wanita tersebut pergi,
Choon-bin megatakan bahwa dia juga mengikuti Ki-Nam mesuk di sekolah menengah
yang sama dan perguruan tinggi yang sama.
Ki-Nam mencoba
untuk memahami mengapa Choon-bin bisa mengetahuinya selama bertahun-tahun.
Choon-bin hanya menjawab sederhana saat ditanya mengapa dia menyukainya.
“Karena aku menyukaimu di perguruan tinggi.” Saat ditanya mengapa dia
menyukainya di perguruan tinggi, Choon-bin hanya menjawab “karena aku meyukaimu
di sekolah menengah.” Dan dapat ditebak apa yang dijawab Choon-bin saat ditanya
mengapa dia menyukai Ki-Nam di sekolah menengah, “karena aku menyukaimu di
sekolah dasar dulu” dan dia memakan semua wortel yang ada di meja makan.
(Choon-bin bener-bener cinta sama Ki-nam yah. Ki-Nam aja tuh yang gx peka sama
sekali)
Akhirnya mereka
bertiga pulang. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Na-yeon yang sedang
bersama suaminya. Ternyata Na-yeon tidak hanya sudah menikah, tetapi dia juga
sudah mempunyai anak. Suami Na-yeon tidak mengetahui perselingkuhan istrinya
dan menganggap bahwa Ki-Nam hanyalah teman dekat istrinya. Mereka sudah saling
kenal selama bertahun-tahun.
Suasana menjadi
canggung ketika Na-yeon menanyakan siapa Choon-bin. Dengan ragu0ragu Ki-Nam
hanya menjawab bahwa Choon-bi hanyalah salah satu rekan kerjanya. Tetapi
Na-yeon dapat mengetahui bahwa Choon-bin menyukai Ki-Nam dari gerak-geriknya.
(Waktu itu Sae-rom menatap tajam ke arah Na-yeon)
Na-yeon tidak
merasa bersalah dengan perselingkuhan yang telah dilakukannya.
Sesampainya di
rumah, Ki-Nam langsung menelfon Na-yeon untuk meminta putus. Na-yeon
tidak
menanggapinya dengan serius sehingga Ki-Nam menutup telpon dan tiba-tiba
lampu
apartemennya mati.
Di apartemennya Ki-Nam
merasakan ada sesuatu yang ganjil. Dia merasa sangat cemas, jantungnya berdetak
kenjang dan keringat dingin keluar. Dia menyelakan lampu kamarnya dan mencoba
menenangkan diri api lampu tetap tidak menyala. Beberapa saat kemudian Na-yeon
ada di kamar Ki-Nam dan menemukan Ki-Nam yang sedang berbaring dalam kegelapan.
Dia mengatakan bahwa dia sudah ada di sini dan semua akan baik-baik saja.
Seorang perusak
lingkungan telah mengotori tanda-tanda atau palang-palang yang ada sehingga mengganggu
masyarakat. Kali ini dia membuat kasus yang lebih mengerikan. Seorang wanita
tua yang menjalankan sebuah restoran melihat palngnya dirusak, dia menjadi
marah dan shock yang menyebabkan dia jatuh dan meninggal. (masak gara-gara gitu
aja orang bisa mati sih) Tanda yang ada pada nenek tersebut diganti dengan
tulisan magui halmum atau “witch-hag”, yang awalnya bertuliskan agu
halmum (monkfish grandma).
Seorang penyidik (diperankan oleh Jo
Hee-bong) menangani kasus ini dengan seksama dan mendatangi klinik
terapis seni yang dimiliki Ki-Nam. Dia memberikan beberapa pertanyaan dan
memperlihatkan sebuah foto yang didapat dari CCTV yang ada di sekitar kejadian.
Ternyata foto tersebut menunjukkan gambar Choon-bin
Sebenarnya perubahan tanda atau
palang yang terjadi tiidak terlalu bahaya dan kadang tidak masuk akal. Misalnya
woo pyeon (kantor pos) menjadi woo-ri
pyeon (sisi kita). So-hwa-jeon (pemadam kebakaran) menjadi so-hwa-jeh (obat pencernaan). Seon-sa yong (untuk laki-laki) menjadi seon-saeng yong (untuk guru). Hanya keisengan-keisengan kecil yang terjadi,
tetapi penyidik tersebut menanggapinya dengan sangat serius.
Ki-nam membela Choon-bin, dia
mengatakan bahwa meskipun Choon-bin agak aneh tapi dia bukan tipe orang yang
akan melakukan hal seperti itu. Saat Ki-Nam kembali ke kantornya dia menemukan
bahwa papan namanya telah dirubah. Alih-alih membaca Wang Ki-nam, Art Therapy
Center, sekarang menjadi Wang Ki-nam, Magic Adidaya Center
Sae-rom mengikuti terapi lagi, tapi
saat menemani Sae-rom Choon-bin berperilaku aneh. Dia terus mewarnai seluruh
kertas yang ada dengan krayon merah dengan pola-pola yang berbeda.
Ki-nam ingin mengetahui tentang
semua yang terjadi dan dia menceritakannya pada Na-yeon. Tapi Na-yeon
hanya
memberitahunya untuk tidak ikut campur dengan hal-hal yang berkaitan
dengan
kliennya. Na-yeon mengatur sebuah acara makan malam bersama Ki-nam. Saat
itu Ki-Nam
mengatakan bahwa dia tidak menyukai wortel. Na-yeon pergi meninggalkan
ruangan
untuk menerima telepon. Dia tidak ngin Ki-Nam mendengar pembicaraannya.
Malam itu Choon-bin datang ke
apartemen Ki-Nam. Ki-Nam bertanya bagaimana dia mengetahui dimana dia tinggal. Choon-bin
hanya menjawab “aku selalu tahu”. Ki-Nam kembali bertanya bagaimana dia sampai
di sini dan Choon-bi menjawab, "aku naik bus". Choon-bin menerima telepon dan meninggalkan
Ki-Nam.
Saat Choon-bin berjalan keluar
gedung, dia memperhatikan bahwa lampu apartemen Ki-Nam mati. Dan benar saja, di
dalam apartemen sudah gelap. Ki-nam tejebak dengan serangan paniknya dan
tergeletak di lantai dengan terengah-engah.
Choon-bin kembali dan menemukan Ki-Nam
dalam keadaan agitasi yang tinggi (kayaknya Ki-Nam takut sama gelap deh). Dengan
lembut Choon-bin menepuk wajah Ki-Nam dan menyanyikan lagu anak-anak untuk
menenangkannya. Secara perlahan keadaan Ki-Nam menjadi lebih tenang dan
nafasnya kembali stabil.
Kembali dengan acara yang tertunda.
Ki-nam menyalakan lilin untuk menerangi apartemennya. Saat itu Choon-bin
bersikap aneh dengan mengambil napas dan
mulai meniup lilin-lilin tersebut. Ketika sadar dengan perbuatannya yang konyol
dia langsung meminta maaf dan mengatakan bahwa reaksinya itu otomatis karena
merasa seperti lilin ulang tahun.
Ki-nam bertanya apakah tidak takut
dengan kondisi seperti ini. Dalam kegelapan dengan seorang pria, tapi Choon-bin
mengetakan bahwa dia tidak takut.
Choon-bin:
"Cahaya dapat lebih menakutkan daripada kegelapan. Jika kau terbiasa
dengan cahaya, pada akhirnya kau akan mencari cahaya yang lebih terang lagi. Tapi
kau tidak harus melakukannya pada kegelapan. Jika kau terbiasa dengan kegelapan,
kau tidak perlu melakukan apa-apa lagi, bahkan ketika kegelapan itu datang
padamu. "
Saat mereka meraih sebuah lilin tidak
sengaja jari mereka saling bersentuhan. Hal ini membuat suasana menjadi saling
tidak mengenakkan. Mereka saling berpandangan dan membeku di tempat mereka. Di
sana mereka duduk, jari terulur, hingga lampu kembali dan Na-yeon berjalan
masuk. (jreng jreng jreng, bencana datang)
Choon-bin buru-buru mencari alasan
untuk menjelaskan pada Na-yeon. Na-yeon marah dan kembali keluar. Ki-nam
mengejar Na-yeon yang keluar, tapi Na-yeon berhenti dan bertanya bagaimana
Choon-bin bisa ada di apartemennya. Secara otomatis Ki-Nam menjawab, "dia
naik bus." (hahaha, lucu lucu)
Choon-bin mengingat saat-saat dimana
jarinya menyentuh jari Ki-Nam. Dia sangat bahagia. Dia menyentuh jarinya,
membungkusnya dengan perban dan menghiasi dengan hati kecil.
Sae-rom kembali menyerang seorang
wanita penjual keliling dengan pistol air-nya yang sudah diisi air cuka.
Orang
itu bersikeras untuk membawa masalah ini ke kantor polisi, dimana
Choon-bin
diminta untuk mengantikan Sae-rom dan memanggil seseorang sebagai
penjaminnya.
Hal ini membuat Choo-bin bingung, apalagi pertanyaan dari petugas yang
memojokkannya. Dia tidak memiliki orang tua (orang tuanya sudah
meninggal), dia
belum menikah dan idakt memiliki pacar.
Tanpa penjamin Choon-bin tidak bisa
dilepaskan. Dengan agak ragu dia menelpon Ki-nam untuk meminta bantuan. Saat
Ki-Nam datang, dia malah menjadi bingung karena petugas bertanya apa hubungan
antaranya dengan Ki-Nam.
Petugas :
"Apakah dia penjamin Anda?"
Choon-bin "Yah,.. tidak,. dia
tidak.."
Petugas : "Apakah dia
kekasihmu?"
Choon-bin : "Yah ... dia orang
yang saya suka. Eh, Tidak"
Petugas : "Jadi dia
pacar Anda ?"
Choon-bin : "Tidak, um, yah
... dia bukan pacar saya, tapi ... dia orang yang saya suka."
Ki-nam : "Aku penjaminnya."
(Oh...... So sweet banget)
Setelah Choon-bin dibebaskan,
Ki-nam bertanya mengapa dia tidak menghentikan Sae-rom. Choon-bin menjawab bahwa
dia tidak bisa menghentikannya, karena Sae-rom terus menangis.
Choon-bin: "Dia
penembakan pistol air dan menangis. Sulit untuk melakukan dua hal sekaligus.
Seperti menyeka air mata seseorang saat orang itu sedang menembak pistol air
atau bernyanyi sambil mengunyah permen karet. Ingin memegang sesuatu sementara
yang lain ingin melepaskan. Menyukai sesuatu sedangkan kau membencinya.
Sebenarnya aku ingin sekali membantunya. "
Ki-nam melihat jari Choon-bin yang
diperban dan bertanya apakah dia terluka. Dengan malu-malu
Choon-bin mengatakan bahwa itu tidak terluka tapi jarinya dibungkus karena ini
adalah sebuah hadiah.
Setelah mereka pergi, petugas
menemukan bahwa tanda yang ada di kantor polisi telah diubah juga dan
sekarang
membaca "Kantor Menyesatkan." Petugas penyidik yang sudah frustrasi
menjadi yakin bahwa kasus-kasus yang ada selama ini adalah perbuatan
Choon-bin.
Tetapi dia terhalang dengan kurangnya bukti nyata dan memutuskan untuk
mengikuti Choon-bin.
Choon-bin tidak mengathui bahwa ada
yang sedang mengintainya dalam bus. Tapi Ki-nam menyadari hal itu dan
memperingatkan Choon-bin untuk berhati-hati. Dia
berbicara dengan berbisik sehingga polisi tidak dapat mendengar. Ki-Nam
memberikan instruksi agar cepat-cepar turun dari bus dalam hitungan ke tiga.
Dia menunggu saat yang tepat dan memerintahkan Choon-bin untuk melarikan diri
dengan mendorong Choo-bin ke arah pintu keluar.
Akan tetapi pada menit-menit
terakhir Choon-bin menolak untuk turun dari bus. Walaupun begitu Ki-Nam tetap
mendesak Choon-bin untuk segera turun agar polisi kehilangan jejaknya. Tapi
Choon-bin malah menempelkan tangannya dan berkata dengan mata memohon "
Aku tidak mau pergi. Biarkan aku
memegang tanganmu karena aku menyukainya . "
Ki-Nam
akhirnya membawa Choon-bin untuk berlari. Dia memegang tangan Choon-bin saat
bus berhenti. Akan tetapi polisi dapat mengejar mereka. Polisi menangkap Ki-nam
dan membawanya ke kantor polisi dengan tuduhan berkomplot dengan Choon-bin
untuk melakukan kejahatan, salah satunya adalah pada kasus pencoretan tanpa
yang ada di kantor polisi. Kecurigaan semakin menguat karena saat itu Ki-Nam
tidak memiliki alibi.
Polisi sangat yakin bahwa Choon-bin
ada di belakang semua kasus yang terjadi selama ini, salah satu adalah
kasus
pembunuhan nenek tua itu. Tapi kemudian mereka mendengar bahwa pelakunya
telah
tertangkap. Ketika orang yang ditangkap dibawa menuju kantor kepolisian
banyak
kamera dan wartawan yang sedang meliput berita tersebut. Ki-Nam langsung
terkejut saat mengetahui pelakunya. Ternyata dia adalah salah seorang
dari
kliennya.
Pelaku tersebut lansung dimintai
keterangan oleh petugas. Dima mengatakan bahwa dia melakukan itu karena telah
dicampakan oleh kekasihnya. Sepertinya dia mengalami depresi, terlebih sang
kekasih tidak mau berbicara dengan dirinya. Dia merasa dunia tidak adil
padanya. Dia mengatakan "akua melakukannya karena cinta!"
Mendengar hal itu, tiba-tiba
terdebgar sebuah suara dari kerumunan, "kau tidak boleh melakukan hal
seperti itu. Bertindak seperti kau mencintai." Orang tersebut
ternyata Choon-bin, dia berpendapat
bahwa ketika seseorang mencintai orang lain, dia hanya harus mencintainy dan
tidak membawa kebencian atau keserakahan ke dalamnya.
Kemudian pelaku itu menjawab, "Kau tidak pernah
mencintai seseorang, jadi kau tidak mengetahui bagaimana rasanya. Cinta berarti
menginginkan sesuatu yang lebih, jika kau sudah memiliki jariya, kau akan
menginginkan kaki, dan begitu seterusnya.” Kemudian Choon-bin bertanya "Bagaimana
kau bisa hidup dengan anggapan seperti itu. Dengan anggapan seperti itu kau
akan hidup dalam kesepian."
Mendengar perkataan Choon-bin pria
itu menjadi sedih. Dia tau bahwa perkataan Choo-bin adalah suatu kebenaran.
Ki-Nam yang melihat adegan tersebut. Choon-bin melihat ke arah jarinya yang
terbungkus perban. Dia bergumam, seharusnya dia tidak pernah menyentuh jari
Ki-Nam karena itu akan menyakitinya. Kemudian Choon-bin berbicara pada Ki-Nam
dengan suara tertekan "aku akan berhenti menyukaimu mulai sekarang."
Choon-bin pun bergegas pergi dan meninggalkan membungkus jari di tangan Ki-Nam.
Na-yeon datang menemui Ki-Nam dan
menyalahkannya atas masalah pembatalan makan malam karena kedatangan Choon-bin
tempo dulu. Dia mengingatkan Ki-Nam bahwa seharusnya Ki-Nam tidak mempunyai
hubungan dengan Choon-bin kecuali hubungan klien. Saat itu Ki-Nam meminta
Na-yeon untuk meninggalkannya sendirian dan memberikannya waktu. Tapi na-yeon
menolak dan malah megusulkan untuk mengadakan makan malam bersama. (ny orang
padahal udah punya suami ya, tapi keukeh buat cari Ki-Nam, ckckckc) Ki-Nam
tidak tahan lagi dengan sikap na-yeon, akhirnya dia mendorong Na-yeon dan
membentaknya agar meninggalkannya sendirian. Saat itu Ki-Nam memberanikan
dirinya untuk mengatakkan semuanya. "Apakah kau tahu betapa sulitnya harus
menjalani dua hubungan sekaligus?Bahkan tanpa kau bertindak seperti ini-pun,
aku sudah cukup berjuang. "
Malam itu ia mengabaikan panggilan
Na-yeon dan duduk di dalam rumah dengan
keadaan linglung. Hari ini terjadi pemadaman lampu lagi. Ternyata selama ini
yang melakukan pemadaman lampu di apartemen Ki-nam adalah Na-yeon. Dia
melakukannya agar Ki-Nam tetap bersamanya. (maklum, Ki-Nam takut sama gelap).
Sementara itu, Choon-bin berjalan pulang di
tengah hujan, dia mengenang masa kecilnya.
Saat itu malam sponsor di panti
asuhan, dan Young Choon-bin (diperankan oleh gadis yang juga memerankan
Sae-rom) keluar di tengah hujan. Seorang anak laki-laki menemukannya di dekat
tempat sampah, tempat ia membuang Barbie
yang dimilikinya. Anak laki-laki itu bertanya mengapa dia membuang Barbie miliknya. Kemudian
Choon-bin kecil mengatakan bahwa dia takut, jika ia mendapat Barbie maka dia akan
menginginkan boneka lagi, dan lagi. Dia hanya diperbolehkan untuk meminta satu
hal dalam setahun, jadi dia tidak bisa terus meminta boneka lebih setiap kali
dia menginginkannya.
Anak laki-laki itu duduk di sampingnya
dan meletakkan payung dibawanya. Choon Young-bin kecil bertanya mengapa ia
membiarkan dirinya basah, dan dia mengatakan dengan riang, "ayo kita basah
bersama-sama." Ternyata anak laki-laki itu adalah Wang Ki-nam. (sejak
kejadian inilah Choon-bin mencintai Ki-Nam)
Di luar hujan turun dengan deras,
Ki-Nam duduk di meja dengan lilin. Dalam
kegelapan dia menyanyikan lagu anak-anak yang dinyanyikan Choon-bin untuknya
saat dia didera serangan kecemasan, dan hal ini dia tidak merasa panik.
Hari berikutnya Ki-nam membuat
keputusan, dia muncul di galeri seni milik Na-yeon syang sedang melakukan
pameran. Dia mengatakan padanya dengan sangat yakin "mari kita
putus."
Ki-Nam mencoba untuk bersikap
seperti biasa, tetapi dia tidak ingin diabaikan seperti saat-saat yang dahulu.
Na-yeon yang mendengarkan pernyataan Ki-nam menolak untuk melepas Ki-Nam, tapi
Ki-Nam malah mengabaikannya. Hal ini membuat Na-yeon semakin frustasi dan berteriak
bahwa dia membenci wortel.
Na-yeon menduga hal ini ada
hubungannya dengan Choon-bin. Pasti
Ki-nam sudah gila dengan meminta putus darinya. Na-yeon mengambil kesimpulan bahwa
mereka sedang jatuh cinta. Kemudian Ki-Nam berkata " Jika kau menjadi
buruk dan memalukan karena cinta, itu bukan cinta. Itu hanya membuatmu menjadi
buruk dan memalukan. " Na-yeon sadar bahwa Ki-Nam serius dengan hal
tersebut, kemudian dengan sikap dingin dia mengulurkan tangannya dan setuju
untuk berpisah. Na-yeon ingin Ki-Nam bahagia dan Ki-Nam juga memiliki pendapat
yang sama.
Namun, beberapa saat kemudian
Ki-Nam berkata "Tidak, aku berbohong. Selama ini kau selalu mendapatkan
apa yang kau inginkan. Mungkin untuk sementara
waktu kau akan mengalami kesulitan. " Dia membuat sesuatu dengan
pena di tangannya dan berjalan. Na-yeon melihat poster di pameran. Ternyata Ki-nam telah menambahkan karakter pada
namanya.
Di kliniknya Ki-Nam ingat dengan
gambar merah milik Choon-bin, dan mulai menempatkan gambar-gambar tersebut
secara bersama-sama. Ketika dia menatanya dia melihat bahwa gambat-gambar
tersebut adalah bagian dari gambar yang lebih besar, sebuah hati merah raksasa.
Choon-bin menerima sebuah paket,
yang ternyata sebuah buku. Ini adalah salinan The Great Gatsby, tetapi pada bagian
judul-nya telah dirubah sehingga sekarang bertuliskan "The Great Gye
Choon-bin." (so sweet banget kan)
Di dalam-nya, Ki-nam menulis: “If you turn on the
lights just once, I'll make things brighter for you. Will you try courage this
once? "
Saat itu Ki-Nam mulai berjalan ke
sekolah dan Choon-bin juga mulai berjalan ke klinik Ki-Nam. Akhirnya mereka
bertemu di halte bus. Ki-Nam menunjukkan sesuatu pada Choon-bin, sebuah permen karet. Dia mulai
mengunyah dan bernyanyi. Choon-bin memandangnya dengan bingung. Dia
menjelaskan, “kau bisa melakukan dua hal sekaligus, mungkin ini sangat sulit,
tapi kita akan melakukannya.”
Mendengar perkataan Ki-Nam,
Choon-bin tersenyum dan memahami bahwa hal yang dimaksudadalah
hubungan mereka.
Ki-Nam : "Kau membenciku,
bukan?"
Choon-bin : "Ya."
Ki-Nam : "Tapi ... apakah kau akan mencintaiku selamanya?"
Choon-bin : "Ya."
Pada akhirnya mereka berjalan menyusuri jalannan dengan tangan
yang saling berpegangan dan hati yang penuh dengan cinta.
source : www.dramabeans.com
0 komentar:
Posting Komentar