Rabu, 29 September 2010 | By: Catatan Fenti

Cerpen


KISAHKU

Namaku Silvia. Saat ini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Ini adalah kisahku. Ini bukanlah kisah yang indah seperti kisah yang dimiliki remaja lain. Semua berawal saat aku memasuki bangku SMA. Seperti anak-anak lain, saat itu adalah masa-masa yang labil bagiku. Pada saat-saat seperti itupun aku membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatku. Tapi apa dayaku ketika semuanya tak pernah kudapatkan.
            Pada saat itu ayah dan ibuku sering ribut. Entah apa yang mereka ributkan, aku tak berani menanyakannya. Karena masalah itu aku menjadi penutup dan susah bergaul di sekolah. Bayangkan saja, di kelas aku hanya mengenal 2 orang murid saja. Itu juga karena kami berasal dari SMP yang sama. Aku takut mendekatkan diri pada mereka. Aku takut mereka akan menjauhiku saat mereka tau keluargaku yang berantakan.
            Dan disaat itulah aku mulai mengenal obat-obatan terlarang. Awalnya aku hanya mencoba-coba, karena mereka bilang obat-obatan itu dapat menghilangkan masalahku. Tapi aku mulai ketagihan ketika masalah yang aku hadapi terasa berat dan melilit hatiku.
            Aku tau aku salah, tapi karena sedang dalam kebimbangan aku tak kuasa untuk menghentikannya. Ketika kenaikan kelas keadaan keluargaku membaik.  Orang tuaku tidak lagi bertengkar seperti dulu, entah apa yang membuat mereka kembali akur. Tapi rasanya terlambat bagiku untuk menyadari keadaan keluargaku yang pelan-pelan kembali utuh. Aku sudah terjebak dalam lubang yang gelap. Terlalu gelap sehingga aku sulit menemukan setitik cahaya disana.
            Aku tau cepat atau lambat orang tuaku pasti akan mengetahui masalah ini. Saat itu pun tiba. Suatu ketika badanku terasa panas dingin dan nafasku menjadi sesak. Lalu aku dibawa ke rumah sakit oleh ibuku. Setelah diperiksa dokter ternyata aku sedang ketagihan narkoba. Betapa terkejutnya orang tuaku saat itu. Mereka menyesali diri mereka yang tidak pernah ada saat aku membutuhkan mereka.
            Setelah kejadian itu ayah dan ibu mencoba segala cara penyembuhan agar aku bisa sembuh. Bahkan aku dipindahkan ke rumah nenekku yang ada di desa. Di sana aku berusaha untuk memulai hidup yang baru. Aku berkenalan dengan orang-orang baru. Orang-orang yang dapat menerimaku dengan segala kekurangan dan kelebihan yang aku miliki. Mereka tidak menghindar ketika mengetahui betapa gelapnya masa laluku. Aku ingin melepaskan diri dari jeratan narkoba.
            Kini mereka telah menjadi sahabat yang baik untukku. Aku ingat betul dengan apa yang mereka katakana saat mengetahui masa laluku.  “Seseorang tidak dilihat dari masa lalunya, tapi seseorang dilihat dari apa yang mereka lakukan untuk hari ini dan esok. Tidak peduli seberapa gelap jurang yang kau lalui, yang penting adalah usaha apa yang telah kau lakukan untuk menemukan cahaya dalam kegelapan itu”
            Dan di sinilah aku mendapatkan kebahagiaan itu. Di sebuah desa kecil yang jauh dari keramaian kota besar. Di desa kecil inilah aku menceritakan kisahku.

0 komentar:

Posting Komentar