Senin, 21 Februari 2011 | By: Catatan Fenti

Do Re Mi Fa Sol La Si Do Part 4

Jeong Won pun pergi meninggalkan Eun Gyu. Sepeninggal Jeong Won, Eun Gyu menelfon seseorang. Ternyata yang ditelfon adalah Hee Won, mereka bertemu dan saling berkelahi hingga babak belur. “Aku benci sekali saat Jeong Won dekat-dekat denganmu, aku lebih sedih lagi saat ini” ucap Hee Won saat mereka beristirahat karena kekelalah berkelahi. Eun Gyu meminta maaf pada Hee Won karena tidak bisa meninggalkan Jeong Won “Aku sangat suka denganmu, tapi kali ini aku minta maaf.”
Ketika Jeong Won pulang ke rumah, dia mendapati Eun Gyu sedang menunggunya di depan rumah dengan kondisi sehabis berkelahi. Eun Gytu mengatakan bahwa Hee Won ingin bertemu dengannya meminta agar Jeong Won tetap disisnya. “Mungkin tanpa Hee won aku akan bisa bernyanyi, karena sebelum bertemu dengannya aku-pun bisa bernyanyi. Tapi tanpamu aku tidak bisa bernyanyi. Aku suka pada Jeong Won. Biar aku yang pikirkan bagaimana cara agar kita bertiga dapat berbahagia bersama-sama.” Eun Gyu pun memeluk Jeong Won.
Keesokan harinya Hee Won pergi menemui ibunya di Rumah Sakit dan ayahnya di penjara. Setelah kejadian itu Eun Gyu berusaha menemui Hee Won, dia mencarinya di rumahnya tetapi tidak berhasil.
Saat Jeong Won pergi ke tempat latihan band, di depan tempt latihan dia bertemu dengan Hee Won. Mereka pun pergi ke taman untuk berbicara.
Jeong Won : “Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini.”
Hee Won : “Tidak ada masalah yang lain, aku hanya ingin mencari barang yang hilang.”
Jeong Won : “Jika ingin menyiksaku, lebih baik menggunakan cara seperti yang dulu jika memang benar ingin menemuiku. Sakarang aku denag Eun Gyu....”
Hee Won : “Jika kau tidak mempedulikanku aku akan mati. Aku benar-benar ingin memulai dari awal. Masih ingat, saat kelas 6 kau terjatuh dan aku menggendongmu ke Rumah Sakit. Bukankah itu sudah lama sekali.” Hee Won pun menyandarkan kepalanya di bahu JeongWon

 




Seperti biasa Jeong Won menemani Eun Gyu latihan band. Saat latihan salah seorang anggota band mengeluhkan ketidak hadiran Hee Won. “Akan lebih baik jika ada Hee Won. Apa benar dia tidak bisa dihubungi ?” Eun Gyu pun mengatakan bahwa Hee Won pasti akan kembali. “Memangnya hanya dia yang lalah. Biar bagaimanapun harus tetap memikirkan orang lain.” Mendengar Hee Won dijelekkan seperti itu, Jeong Won marah dan membela Hee Won “Dia tidak pernah lelah, pasti dia akan ikut pentas.” Jeong Won pun buru-buru pergi karena ditelfon oleh seseorang.
Ternyata yang menelfon adalah Hee Won, dia mencoba untuk bunuh diri. Jeong Won pun cepat-cepat pergi ke tempat tinggal Hee Won. Di sana dia menemukan Hee Won sudah berdiri di balkon lantai paling atas tempat tinggalnya. Jeong Won berrusaha untuk mencegahnya “Ayo, sedang apa kau di sana.” “Ibuku, sudah tidak ada gunanya aku disisinya. Aku ingin mati.”
 
Jumat, 18 Februari 2011 | By: Catatan Fenti

Do Re Mi Fa Sol La Si Do Part 3


  

Jeong Won menangis setalah membaca tulisan yang diberikan Eun Gyu. Eun Gyu yang mengetahui hal itu menanyakan kenapa Jeong Won menangis dan menyuruhnya agar tidak lewat atas rumah lagi. Saat itu Jeong Won mengatakan bahwa dia lelah sekali dan bertanya apakah Eun Gyu mau menjadi pacarnya. Eun Gyu hanya tersenyum dan memberikan satu syarat, yaitu Jeong Won dilarang pergi ke sekolah Eun Gyu karena wajahnya yang lebam.

  Di kamar Jae Gwang memaksa kakaknya untuk menceritakan kejadian yang membuat wajahnya memar. Jae Gwang  bertanya apakah Hee Won yang melakukannya. Tetapi Jeong Won bersikukuh untuk tidak memberitahu dan malah mengusir adiknya. Setelah mengusir adiknya, Jeong Won memandangi albun yang berisi foto-foto kenangannya bersama Hee Won. (ternyata Jae Gwang adalah adik yang care banget ya sama kakaknya)

  Keesokan paginya, Jeong Won datang ke tempat latihan band untuk mengajak Eun Gyu berkencan di pantai. “Ayo kota ke pantai, berjalan-jalan, dan makan seafoot. Kita bisa naik kereta atau mobil. Ayo lah, apa yang biasanya dilakukan oleh orang yang berpacaran,.,”. sebenarnya ini dilakukan untuk memanas-manasi Hee Won. Saat sedang merayu, Eun Gyu membuka plester yang digunakan Jeong Won. Seketika wajahnya berubah dan membawa Jeong Won ke luar tempat latihan.


  “Siapa? Siapa yang melakukannya?  Aku hanya ingin melindungimu !” tanya Eun Gyu . “Tidak. Semuanya sudah selesai. Aku benar-benar minta maaf. Tapi orang itu benar-benar menyayangimu, jadi kau tidak perlu tau” ucap Jeong Won. “Baiklah, meskipun masih penasaran, aku tidak akan menanyakannya lagi. Sekarang ayo kita ke pantai dengan membawa cinta.”

  Di pantai Jeong Won dan Eun Gyu menikmati keindahan pantai sambil duduk-duduk di salah satu bangku yang ada di sana. Eun Gyu memberikan sebuah kalung yang berliontin orang-orangan berbentuk laki-laki. “Aku ingin memberikan ini untuk pacarku” ucap Eun gyu sambil mengelungkannya di leher Jeong Won. Sedangkan kalung yang dikenakan Eun Gyu sendiri berliontin orang-orangan berbentuk wanita.

  Jeong Won pulang dengan tergesa-gesa karena mendapat telpon dari adiknya yang mengatakan bahwa dia akan memberi pelajaran untuk Hee Won. Dia menerobos derasnya hujan ke sebuah gedung kosong. “Hentikan !” teriak Jeong Won. “Pergilah, jika ingin membunuhnya, aku sendiri yang akan membunuhnya. Kau pergi saja” lanjut Jeong Won pada adiknya. Setelah Jae Gwang pergi, Jeong Won mengajak Hee Won untuk berbicara.
Jeong Won : “ Kenapa kau berubah ? mengapa jadi seperti ini ? Dulu kita pernah berteman.”
Hee Won : “ya, dulu kita berteman” (Hee Won mengingat masa lalu)  “Menghancurkan keluargaku”
Jeong Won : “Apa jika kau menjadi aku, kau tidak akan melaporkannya? Menabrak orang dan langsung kabur, apa kau takkan melapor pada polisi ? Aku benar-benar tidak tau bahwa dia ayahmu.”
Hee Won : “Hah, menyangkal lagi. Tinggalkan eun Gyu, aku tidak ingin melihatmu tersenyum.”
Hee Won pun pergi meninggalkan Jeong Won. Di luar dia bertemu dengan teman-temannya dan bertanya siapa yang menyuruh melakukan hal itu pada Jeong Won. Hee Won juga mengatakan bahwa di atidak akan mengampuni teman-temanny jika mengulangi hal itu lagi.
Keesokan paginya Jeong Won membawa diknya ke tempat tinggal Hee Won untuk meminta maaf. Bukannya disambut baik, Hee Won hanya mengatakan dia hanya mengatakan bahwa dia tidak ingin melihat Jeong Won dan Jae Gwang dan menyuruh mereka untuk tidak ada di hadapannya lagi. Mendengar hal itu Jae Gwang tersinggung dan akan memulai pertengkaran lagi. Saat itu tidak diduga Eun Gyu datang ke rumah Hee Won.


Melihat Jeong Won dan adiknya ada di rumah Hee Won, Eun Gyu menjadi curiga. “Sepertinya sudah saling mengenal. Apakah kau yang akan menjelaskannya ?” tanya Eun Gyu pada Hee Won. “Tidak, hanya berkelahi, ayo kita bicara di luar ” ucap Jeong Won cepat-cepat. “Kenapa kau membohongiku? Meskipun aku tidak mengerti apa yang terjadi, tetap saja kau harus menjaga Hee Won dengan baik dan tidak membiarkan ini terjadi. Jika terulang lagi aku tidak akan tinggal diam” (Eun Gyu itu setia kawan banget ya). Karena ucapan Eun Gyu yang menyakitkan, Jeong Won memutuskan untuk mengajak adiknya pergi, tetapi Jae Gwang menolak karena merasa kakaknya tidak bersalah. “Dengar baik-baik. Hee Won adalah teman lama kakaku. 3 tahun yang lalu dia menyuruh teman-temannya untuk membuat sekarat kakaku.” Jeong Won mencoba menghentikan adiknya, tapi Jae Gwang tetap melanjutkan ceritanya. “Kau bita tau rasanya dihianati teman ? Tapi kakaku tidak pernah marah padanya, dia malah terus merasa bersalah. Memangnya salah apa ? Bocah itu memang tidak mengetahui arti seorang teman.” Jae Gwang mengakhiri ceritanya dan pergi. Eun Gyu yang telah mengetahui kenyataannya pun langsung membawa Jeong Won pergi meninggalkan Hee Won di rumahnya.

  Di luar Eun Gyu meminta maaf karena sudah salah paham. “Tidak apa. Saat itu pasti sulit sekali. Aku, temannya menjebloskan ayahnya ke penjara dan membuat ibunya masuk rumah sakit.” Kata Jeong Won. Dengan sedih dia memberikan kalungnya pada Eun Gyu. “Hanya kau yang dimilikinya. Jangan hancurkan persahabatan Hee Won” jeong Won pun pergi.